Taksi Masa Depan Bakal Pakai Tenaga Surya

Desain taksi yang diciptakan oleh Hakan Gursu tersebut memenangkan penghargaan pada ajang A' Design Award and Competitions.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 24 Jun 2014, 13:24 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2014, 13:24 WIB
Taksi Masa Depan Bakal Pakai Tenaga Surya
Desain taksi yang diciptakan oleh Hakan Gursu tersebut memenangkan penghargaan pada ajang A' Design Award and Competitions.

Liputan6.com, California - Tuntutan menghadirkan kendaraan umum yang bebas emisi mendorong seorang insinyur asal Turki, Hakan Gursu, menciptakan sebuah taksi dengan menggunakan bahan bakar tenaga surya.

Desain taksi yang diciptakan oleh Hakan Gursu tersebut memenangkan penghargaan di tahun 2013 dan 2014 pada ajang A' Design Award and Competitions dari kategori Desain Kendaraan dan Alat Transportasi.

Melansir laman Autoevolution, Senin (23/6/2014), desain ciptaan Hakan Gursu ini menawarkan ruang yang cukup besar untuk empat orang ditambah satu orang cacat fisik yang membutuhkan kursi roda. Taksi ini dapat digunakan di pusat-pusat kota yang lalu lintasnya cukup padat karena tidak memiliki kecepatan yang tinggi.

Sistem energi tenaga surya yang dimiliki oleh taksi ini dapat menghasilkan tenaga tambahan sekitar 20 sampai 25 persen dari panel nano-solar untuk disimpan. Berkat tenaga tambahan yang disimpan pada sebua baterai sangat efektif ketika cuaca mendung atau tidak ada sinar matahari langsung.

Uniknya, atap yang digunakan sebagai panel tenaga surya memiliki desain yang transparan yang berbeda dari panel tenaga surya pada umumnya yang berwarna gelap. Atap taksi yang berwarna transparan ini pun membuat para turis dapat semakin menikmati pemandangan kota saat menggunakan taksi ini.

Taksi tenaga surya ini pun memiliki bobot yang cukup ringan, yaitu hanya 250 kilogram. Hakan Gursu mendesain transportasi publik ini mengikuti standar internasional mengenai bobot dari kendaraan umum perkotaan tidak lebih dari 250 kilogram.

Sebagai informasi, A' Design Award and Competitions adalah sebuah kompetisi desain dari berbagai kategori yang bertujuan memberi sebuah inovasi terbaru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Kompetisi ini diikuti lebih dari 200 negara setiap tahun.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya