Liputan6.com, Ottawa - Hadirnya mobil listrik turut disambut baik oleh pemerintah Kanada. Negara anggota persemakmuran itu pun turut memfasilitasi penggunanya lewat berbagai sarana pendukung, termasuk stasiun pengisian energi. Sayangnya, beberapa onum malah memanfaatkan gairah go-green tersebut dengan cara yang tak pantas.
Melansir laman Autoblog, Kamis (21/8/2014), tak seperti di Eropa yang pengisian bahan bakar listrik tanpa instalasi permanen, pengisian pada mobil listrik di kawasan Amerika Utara masih dilakukan secara konservatif melalui perangkat permanen yang turut disediakan oleh pemerintah. Sayangnya, instalasi permanen ini malah dicuri oleh orang-orang tak bertanggung jawab.
Menurut laporan, sejumlah kabel penghubung pada 2 lokasi stasiun pengisian listrik yang berada di Vancouver telah dipotong. Para pencuri melakukan aksinya pada malam hari untuk memotong dan mencuri kabel listrik yang merupakan selang penghubung antara penyimpanan energi ke dalam mobil.
Ditengarai, pencurian ini disebabkan tingginya harga tembaga halus yang digunakan sebagai material kabel. Harga tembaga berkualitas baik untuk kabel mobil listrik tersebut mencapai 8 Dollar Kanada atau sekitar Rp 85 ribuan (kurs Rp 10.683 per Dollar Kanada) per kilogram.
Para pencuri biasanya menggunakan uang hasil penjualan tembaga untuk membeli obat-obatan terlarang. Kondisi ini dapat dibilang sebuah kemunduran dari pengembangan mobil bertenaga listrik yang membuat para pemiliknya kesulitan untuk mengisi energi pada mobilnya.
Solusi termudah untuk saat ini ialah mengaplikasikan pengisian energi seperti di Eropa yang hanya menyediakan stop kontak saja. Sayangnya, para pemilik mobil listrik di kawasan Amerika Utara dikatakan masih enggan untuk membawa sendiri kabel pengisian listrik untuk mobilnya. (Ysp/Des)
---
Bagi Anda yang ingin mengikuti tes simulasi CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.
Advertisement