Mantan Presenter Top Gear Terancam Kurungan Tiga Tahun Penjara

Presenter otomotif kelas dunia, Jeremy Clarkson dan kru Top Gear lainnya berpotensi menghadapi tuntutan tiga tahun penjara di Argentina.

oleh Rio Apinino diperbarui 30 Okt 2015, 14:01 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2015, 14:01 WIB
Mantan Presenter Top Gear Terancam Kurungan Penjara Tiga Tahun
Presenter otomotif kelas dunia, Jeremy Clarkson dan kru Top Gear lainnya berpotensi menghadapi tuntutan tiga tahun penjara di Argentina.

Liputan6.com, Buenos Aires - Presenter otomotif asal Inggris, Jeremy Clarkson dan kru Top Gear lainnya berpotensi menghadapi tuntutan tiga tahun penjara di Argentina. Hal ini disebabkan karena hakim kembali membuka penyelidikan plat nomor kontroversial saat Top Gear syuting di negara tersebut.

Melansir The Guardian, Jumat (30/10/2015), tahun lalu Clarkson sempat memicu kemarahan masyarakat Argentina setelah berkendara sejauh 2.253 km dengan mobil Porsche berpelat nomor H982 FKL, dan kemudian menggantinya dengan HI Vae.

Penggantian plat tersebut merupakan sebuah pelanggaran di kawasan Amerika Latin. Selain itu, plat pertama juga dianggap ofensif terhadap para veteran perang.

Hakim Maria Cristina Barrionuevo, sebelumnya telah menyimpulkan bahwa tim Top Gear beritikad buruk. Tiga huruf di plat pertama, FKL, dianggap sebagai sindiran untuk para veteran perang Falkland (perang antara Argentina dan Britania Raya pada 1982 yang memperebutkan Kepulauan Falkland).

Saat itu, tim Top Gear harus memotong filmnya dan segera meninggalkan negara tersebut dengan pengawalan ketat dari polisi. Sebabnya, penduduk setempat marah, dan bahkan mengancam untuk membunuh Clarkson.

Menurut Guadian, nampaknya ini akan menjadi kasus yang akan berlangsung lama. Pasalnya, beberapa pihak akan ikut terlibat, dari mulai Kementerian Luar Negeri Argentina, bahkan Interpol.

Jeremy Clarkson memang presenter yang terkenal sangat kontroversial. Berbagai ulah pernah dilakukannya. Sekarang, ia bahkan sudah tidak bekerja untuk Top Gear karena insiden peninjuan produsen BBC yang terjadi beberapa bulan lalu.

(rio/ian)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya