Pemotor, Ini Teknik Pengereman yang Salah

Rem berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan putaran roda.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 26 Nov 2015, 19:52 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2015, 19:52 WIB
Kencan Singkat Bersama Honda Sonic 150R
Sepeda motor light sport ini disuguhkan untuk kalangan remaja di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Rem menjadi komponen vital pada semua kendaraan bermotor, termasuk roda dua. Namun, Kepala Instruktur Rifat Drive Labs, Herry Wahyudi, menilai masih banyak pengendara yang salah dalam memahami fungsi rem.

"Banyak yang beranggapan bahwa rem cuma berfungsi untuk menghentikan kendaraan. Padahal nyatannya tidak cuma seperti itu," kata dia, yang ditulis Kamis (26/11/2015).

Rem berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan putaran roda. Sehingga, sangat perlu memahami teknik pengereman menggunakan roda depan maupun belakang.


"Pemotor harus mengetahui potensi risiko pengereman dengan roda belakang dan depan," imbuh dia.

Herry menjelaskan, idealnya teknik pengereman pada sepeda motor menggunakan roda depan dan belakang. Tapi, semua tergantung pada kondisi kecepatan.

"Pada kecepatan di bawah 30 km/jam disarankan untuk mengurangi penggunaan rem depan. Bukan nggak boleh, pada kecepatan ini dan kondisi jalan yang licin, potensi jatuh lebih besar," papar dia.

Bila melaju pada kecepatan di atas 30-80 km/jam disarankan menggunakan rem depan dan belekang. Kombinasinya 80 persen belakang dan 20 persen depan. "Kalau lewat 80-100 km/jam, perbanyak penggunaan rem depan," tuntas dia.

(gst/sts)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya