Liputan6.com, London - Honda Inggris memberikan Breathalysers (alat penghitung kadar alkohol dalam tubuh) gratis di seluruh dealer mereka. Pembagian ini berkaitan dengan pesta yang biasanya dilakukan orang saat natal tiba.
"Natal adalah tentang bersenang-senang. Banyak yang tidak mau ambil risiko untuk pulang pagi setelah pesta, tapi sebagian lainnya akan melakukannya. Dan itu cukup untuk membuat perbedaan," ujar Philip Crossman, managing director Honda Inggris, dikutip dari Autoexpress, Jumat (18/12/2015).
Dengan alat ini, Honda berharap pengemudinya lebih awas terhadap kesadaran mereka sendiri. Dengan mengetahui kadar alkohol, maka mereka bisa tahu apakah mengemudi mobil sendiri masih memungkinkan atau tidak.
Baca Juga
Dijelaskan, program ini adalah kelanjutan dari proyek penelitian tentang mabuk dan mengemudi. Honda, bersama AlcoSense Personal Breathalysers, menemukan bahwa sepertiga dari pengemudi Inggris masih nekat mengemudi di pagi hari setelah berpesta natal semalaman.
Lebih jauh, menurut penelitian itu, hampir 40 persen responden percaya bahwa mereka akan aman jika kadar alkoholnya ada pada angka 80 mg per 100 ml darah. 26 persen pengemudi lain mengaku nekat pulang sambil berkendara sebelum pukul 10 pagi, dimana mereka belum sadar betul dari pengaruh alkohol.
Diperkirakan, sekira 240 orang meninggal dunia karena mengemudi saat mabuk, baik pengemudinya sendiri atau orang yang tertabrak. Jumlah ini setara dengan 14 persen kematian karena kecelakaan secara umum.
Riset ini juga memprediksi bahwa 19 Desember pukul 9.23 pagi adalah waktu yang paling berbahaya untuk berada di jalan. Sebabnya, saat itulah waktu puncak dimana jalanan dipenuhi orang-orang mabuk di balik kemudi.