Pasar Mobil Bekas Ikutan Lesu

Kondisi pasar mobil baru yang lesu berpengaruh terhadap bisnis mobil bekas.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 07 Mar 2016, 06:03 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2016, 06:03 WIB
20150701-Permintaan Mobil Bekas Masih Lesu Jelang Lebaran-Depok 4
Seorang pria saat tengah berdiri di depan showroom penjualan mobil bekas di kawasan Depok, Rabu (1/7/2015). Menjelang Lebaran, tingkat penjualan mobil bekas hanya meningkat sekitar 10-15%. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penurunan wholesale periode Januari  2016 dibandingkan tahun sebelumnya. Performanya turun dari 93.137 unit menjadi 84.304 unit. Kondisi ini ternyata berdampak pada pasar mobil bekas.  

"Turun mengikuti market mobil baru. Karena yang memicu pasar mobil bekas adalah orang yang mau beli mobil baru dan menjual yang lama," kata Chief Operating Officer (COO) Mobil88 Halomoan Fischer Lumbantoruan belum lama ini.

Meski pasar mobil bekas cenderung melemah, ia mengungkap performa Mobil88 justru naik 10 persen. "Penjualan kami naik pada Januari-Februari tahun ini. Untuk mengatasi pasar yang lesu kami agresif beli mobil bekas," tutur dia.

Dengan harga yang kompetitif, menurut Fischer Mobil88 punya peluang yang lebih besar untuk menjual. "Barang banyak kesempatan jual juga banyak," ucapnya.

Mobil88 menjual mobil bekas sebanyak 20 ribu unit tahun lalu. Dengan rata-rata 1.700 unit per bulan. "Sekarang jadi 1.800 unit."

Menyoal model, Fischer mengatakan jenis MPV (multi purpose vehicle) jadi favorit, misalnya Xenia, Avanza, dan Innova. Sementara SUV (sport utility vehicle) model yang laris adalah Terios, Rush, dan Fortuner.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya