Mobil Listrik Nasional Pertama untuk Petani, Lahir 2020

Dalam penyusunan peta jalan itu, ada revisi target produksi mobil listrik nasional (Molina) yang sedianya pada 2018 diundur menjadi 2020.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 11 Mar 2016, 14:38 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2016, 14:38 WIB
Ini Mobil Tenaga Surya Buatan Indonesia
Pameran mobil listrik nasional (Molina) digelar di F(X) Sudirman, Jakarta, Selasa (29/4/2014). (Liputan6.com/Gesit Prayogi)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia bakal memproduksi mobil listrik pada 2020. Saat ini sebuah konsorsium yang terdiri dari lima perguruan tinggi negeri difokuskan melakukan riset dan pengembangan.

Melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, perwakilan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis (10/3) menggelar diskusi untuk menyusun draft Peta Jalan dan Pengembangan Kendaraan Listrik 2016-2020.

Muhammad Nur Yuniarto dari ITS mengatakan, ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan kendaraan listrik yang sebelumnya telah dilakukan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Konsorsium yang terdiri dari universitas diminta melajutkan pengembangan baterai dan teknologi kunci kendaraan listrik," katanya kepada Liputan6.com.

Dalam penyusunan peta jalan itu, ada revisi target produksi mobil listrik nasional (Molina) yang sedianya pada 2018 diundur menjadi 2020.

"Ini untuk memantapkan teknologi dan kesiapan kita. Tapi tak ada salahnya bila ada yang sudah mulai memproduksi dan memasarkan kendaraan listrik lebih cepat. Karena itu bisa memicu," tutur dia.

Mobil pertanian

Bila pada pengembangan sebelumnya fokus pada mobil listrik berjenis city car, Kemenkeu menyarankan turut mengembangkan mobil listrik pedesaan untuk memperbaiki masalah logistik.

"Kemenkeu meminta kendaraan petani untuk membenahi masalah logistik dan tentu saja transportasi massal," Nur menambahkan.

Nur mengatakan, teknologi mobil listrik nasional yang ada sekarang bisa disesuaikan dalam segala kebutuhan. "Karena pada prinsipnya sama. Yang penting teknologi kuncinya," katanya.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya