Liputan6.com, Sentul - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengaku sulit mendongkrak penjualan YZF-R1 di Indonesia. Hal ini diakui langsung GM Service dan Motor Sport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) M Abidin.
"Sebetulnya kalau bicara mem-blast R1 susah. Kondisi ekonomi sangat tidak memungkinkan untuk itu," ujar Abidin, di sela acara Yamaha Sunday Race 2016 yang digelar di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Minggu (22/3/2016).
Baca Juga
Hal ini ia ucapkan saat juru warta bertanya apakah dibukanya kelas baru Super Stock di Sunday Race dimaksudkan untuk mendongkrak penjualan R1. Meski demikian, Super Stock dimaksudkan untuk mendongkrak penjualan motor sport secara umum.
"Kenapa kami buka Super Stock, karena lebih murah. Terutama untuk menarik minat masyarakat. Yamaha dari tahun lalu sudah tegas fokus di motor sport," tambahnya.
Sebelumnya, Yamaha tidak menetapkan target penjualan R1 dan R1 M. Pasalnya, kendaraan ini memiliki unit yang terbatas dan harganya pun sangat mahal. Sepeda motor ini hanya diproduksi sebanyak 500 unit saja di seluruh dunia.
Saat diperkenalkan pertama kali di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015, Yamaha hanya memboyong 10 unit R1 dan R1 M, masing-masing lima unit. Kedua model itu dijual dengan harga lebih dari Rp 500 juta. Bahkan, R1 M saat ini dibanderol Rp 645 juta OTR Jakarta.