Perbandingan Fitur Keselamatan Antar Tiga Negara ASEAN

Ternyata, rata-rata penggunaan ABS dan ESP pada mobil baru masih sangat rendah di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

oleh Rio Apinino diperbarui 07 Apr 2016, 18:17 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2016, 18:17 WIB
Daihatsu Ogah Pasang Rem ABS pada Great New Xenia, Ini Alasannya
PT ADM tidak membenamkan fitur rem ABS (Anti-lock Braking System) pada low MPV ini.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Dalam konferensi Malaysian Automotive Institute (MAI) yang digelar beberapa hari lalu, ditemukan fakta yang cukup menarik terkait dengan sistem keselamatan, terutama fitur anti-locking brake systems (ABS) dan electronic stability programmes (ESP).

Diketahui, hanya 36 persen dari mobil rakitan lokal (CKD) Malaysia tahun lalu yang dilengkapi dengan ABS. Ini termasuk mobil penumpang dan kendaraan komersil ringan. Demikian seperti disitir dari laman Paultan, Kamis (7/4/2016).

Dikatakan, jumlah ini lebih rendah dari Indonesia, di mana tingkat adopsi teknologi pengereman itu mencapai 37 persen. Sementara Thailand telah mencapai 40 persen, dan Tiongkok yang paling tinggi, yaitu 87 persen.

Pun dengan fitur ESP, yang fungsi utamanya mencegah kecelakaan pada jalan rusak atau pengereman mendadak dengan cara menstabilkan kendaraan melalui penyesuaian arah roda sesuai dengan yang diinginkan pengendara.

Diketahui, di Malaysia penggunaan ESP baru mencapai 11 persen dari semua mobil penumpang dan truk ringan CKD. Meski demikian, jumlah ini masih lebih banyak dibanding Indonesia yang baru mencapai 4 persen.

Sementara Thailand dan Tiongkok masing-masing telah menggunakan teknologi ini pada 31 persen dan 41 persen dari total kendaraan yang dibuat tahun lalu.

Secara global, tingkat adopsi ABS adalah 89 persen, sementara ESP 64 persen. Dengan demikian, sebetulnya penggunaan ABS dan ESP pada tiga pasar besar otomotif Asia Tenggara masih terhitung sangat rendah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya