Seperti Pesawat, Mobil Bakal Dilengkapi `Kotak Hitam`

NHTSA akan bekerja sama dengan Federal Aviation Administration (FAA) untuk menyisipkan black box atau kotak hitam ke mobil.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 18 Apr 2016, 11:18 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2016, 11:18 WIB
Seberapa Aman Nissan Grand Livina?
Baru-baru ini, ASEAN NCAP melakukan uji tabrak terhadap Nissan Grand Livina. Bagaimana hasilnya?

Liputan6.com, Jakarta - Electronic Control Unit (ECU) biasanya digunakan tim penyidik dalam mengungkap penyebab kecelakaan. Tapi, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) akan bekerja sama dengan Federal Aviation Administration (FAA) untuk menyisipkan black box atau kotak hitam ke mobil.

Tentu saja, alat ini akan berfungsi sebagai perekam data. Sehingga pihak berwenang dapat memperoleh informasi yang lebih kaya dan bisa dimanfaatkan untuk menekan angka kecelakaan.

Dilansir dari Automotivenews, Senin (18/4/2016), dua lembaga tersebut dipercaya bakal membahas soal itu tersebut pada 22 April. Intinya, mereka akan menerapkan standar keselamatan pada penerbangan untuk meningkatkan keselamatan jalan raya.

"FAA dan industri penerbangan sangat sukses menekan fatalitas pada penerbangan komersil. Kami mengadakan forum antar-industri dan antar-agensi karena kami percaya pengalaman terbaik bisa diterapkan (ke industri otomotif)," kata Mark Rosekind, Administrator FAA.  

Sebagaimana diketahui, NHTSA terus berupaya menekan angka fatalitas kecelakaan. Belum lama ini, mereka meminta sejumlah pabrikan membenamkan automatic emergency braking systems sebagai fitur keselamatan standar.

Automatic emergency braking systems pada dasarnya merupakan sistem keselamatan yang memungkinkan rem aktif secara otomatis jika mendeteksi adanya objek di depan, sementara pengemudi tidak atau terlambat menyadarinya.

Adapun penerapannya yang masih relatif lama disebabkan karena pabrikan mengaku harus melakukan riset dulu, terutama di kendaraan-kendaraan yang memang rancang bangunnya sulit, termasuk mobil bertransmisi manual.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya