Liputan6.com, Tokyo - Produksi gabungan delapan pabrikan otomotif terbesar Jepang di negara mereka sendiri turun 3,1 persen atau setara 764.281 unit pada Juli, dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Produksi Toyota Motor Corp turun 0,8 persen menjadi 295.230 unit, sementara Nissan Motor Co turun 2,9 persen menjadi 80.242 unit. Pabrikan lain, Honda Motor Co, turun hingga 8,7 persen jadi hanya 66.579 unit. Demikian seperti yang dilansir dari Asia Nikkei, Rabu (31/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Mitsubishi Motor Corp bahkan lebih parah. Produksi mereka anjlok hingga 25,3 persen menjadi 41.397 unit. Hal ini bisa terjadi karena mereka belum memproduksi kendaraan dengan kapasitas penuh, pasca terbongkarnya kasus efisiensi bahan bakar.
Meski demikian, ada pabrikan yang tetap mengalami pertumbuhan. Nissan misalnya, produksinya justru meningkat 10 persen menjadi 323.275 unit kendaraan. Hasil ini didorong oleh permintaan yang besar terhadap model Rogue di AS.
Ekspor gabungan delapan pabrikan mobil terbesar di Jepang mencapai 389.332 unit, atau naik 0,7 persen. Salah satu yang mengalami peningkatan terbesar adalah Honda, dengan penambahan sebesar 91,4 persen.
Sementara Mazda, Fuji Heavy Industries (produsen Subaru), dan Suzuki, total ekspornya turun 2,8 persen atau setara 1.386.878 unit. Meski begitu Subaru sebetulnya ekspornya meningkat akibat permintaan yang besar di AS.
Berkebalikan dengan itu, pabrikan mobil terbesar di dunia, Toyota, justru ekspornya turun 10,5 persen menjadi 431.698 unit. Penurunan ini dikontribusi oleh penurunan penjualan di AS akibat harga bensin yang naik.