Nasib Mobil Sejuta Umat yang Kini Jadi Taksi

Honda Mobilio dan Toyota Avanza dikorbankan menjadi mobil taksi.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 10 Des 2016, 18:17 WIB
Diterbitkan 10 Des 2016, 18:17 WIB
Honda: Taksi Mobilio Diperlakukan Sama dengan Konsumen Umum
Meski menjadi angkutan umum, PT Honda Prospect Motor (HPM) memperlakukan taksi Mobilio sama seperti konsumen umum lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Mobil tujuh penumpang yang biasanya dijual ke segmen perorangan kini bertransformasi jadi taksi. Pasar kian ketat, bila sebelumnya hanya Honda dengan Mobilio, kini giliran Toyota yang ikut bermain di sana.

Padahal, sejak lama armada taksi didominasi mobil berjenis sedan. Agen Pemegang Merek (APM) punya sejumlah model sedan kompak yang diubah namanya dan penurunan fitur.

Sejumlah pabrikan menyodorkan sedan untuk taksi. Di antaranya, KIA Cerato, Proton Wira, Nissan Almera, Hyundai Excel III, dan Chevrolet Kalos. Hanya saja, penjual kelima model tak mencolok. Lain hal dengan model Limo, yang dibuat berbasis Vios wholesales-nya capai 2.347 unit sepanjang 2016 hingga Oktober.

Melepas model LMPV mereka ke segmen taksi tentu memperluas pasar. Ketika Mobilio masuk ke sana, operator taksi konvensional, Blue Bird melirik. Bahkan maskapai penerbangan `plat merah` Garuda Indonesia turut memborong mobil tiga baris kursi itu sebagai armada operasional. Tentu saja, penjualan melejit.

Toyota-Astra Motor (TAM) beberapa waktu lalu resmi membuat sebuah varian terendah dari mobil sejuta umatnya, Avanza. Beda dengan kompetitor, Toyota menggunakan nama pembeda, yakni Transmover yang merupakan singkatan dari ‘transport you to move to other place’.

Sebagai kasta terendah, Toyota melakukan pemangkasan fitur agar harganya kompetitif. Secara mesin, mobil ini sama dengan Avanza tipe E 1.3 L.

"Harganya antara Rp 143 – 150 juta off the road," ucap Executive General Manager Vehicle Sales Operation Sub Directorate Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto.

Hadirnya Transmover diharapkan jadi jawaban sejumlah operator taksi bahkan taksi berbasis aplikasi. Pada akhirnya asar LMPV berkembang. 

Sementara itu, langkah Toyota-Honda menyiapkan LMPV taksi nampaknya belum dilirik Suzuki, yang memiliki Ertiga.

Ada sejumlah pertimbangan mengapa mereka enggan. Menurut Direktur Pemasaran Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra, mobil yang dijual dan dioperasikan sebagai armada taksi citranya akan turun dimata konsumen.

“Imej turun pasti, karena pasti tidak ekslusif lagi. Pasti ada impactnya (jadi mobil taksi), imejnya jadi berbeda,” kata Donny kepada Liputan6.com. Sehingga untuk taksi, Suzuki menyodorkan model sedan Ciaz. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya