Gempuran Mobil Listrik di Pasar Otomotif Tiongkok

Peraturan yang ketat, terkait polusi udara di Tiongkok menjadikan pasar mobil terbesar di dunia ini menjadi pusat teknologi mobil listrik.

oleh Arief Aszhari diperbarui 21 Apr 2017, 20:18 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2017, 20:18 WIB
Mobil Listrik
Gempuran Mobil Listrik di Pasar Otomotif Tiongkok (Foto: Autonews)

Liputan6.com, Beijing - Peraturan yang ketat, terkait polusi udara di Tiongkok menjadikan pasar mobil terbesar di dunia ini menjadi pusat teknologi mobil listrik terdepan. Sebelumnya, mobil listrik ini diekspor dari Eropa dan Amerika Serikat.

Selama ini, banyak pabrikan dunia yang membuat mobil untuk memenuhi permintaan pasar Negeri Tirai Bambu tersebut. Namun, dengan banyaknya proposal yang mempromosikan mobil yang lebih ramah lingkungan, menjadikan pabrikan melakukan banyak riset di Tiongkok.

"Kami yakin China akan menjadi pasar terdepan untuk electromobility," jelas Herbert Diess, Brand Chief Volkswagen, seperti disitat Autonews, Jumat (21/4/2017).

Selama bertahun-tahun, produsen mobil di dunia telah berjuang untuk menurunkan harga mobil listrik agar lebih menarik konsumen. Dan dengan aturan yang disebut New Energy Vehicle, dengan memberikan insentif yang besar bagi pabrikan untuk mengembangkan kendaraan listrik di China.

Dengan aturan tersbeut, itu akan menjadi masalah besar bagi negara-negara produsen mobil dunia, seperti Amerika Serikat, Jerman, atau jepang.

"Ada kebijakan pemerintah yang jelas (China) yang mendukung electromobility. Subsidi tinggi, dan kerangka kerja industri dalam bentuk perusahaan patungan yang didorong untuk berinvestasi dalam teknologi ini," tambah Diess.

Dengan begitu, Beijing tampaknya akan mereplikasi kesuksesan teknologi mobil hybrid di Jepang, dan kendaraan Diesel di Jerman.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya