Liputan6.com, Jakarta Setelah diluncurkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Suzuki Ignis, resmi jadi penantang serius mobil murah di pasar otomotif Tanah Air. Dengan banderol yang relatif terjangkau, model ini bisa jadi pilihan alternatif calon konsumen yang jenuh dengan pilihan murah.
Dibanderol Rp 139,5 juta sampai Rp 169 juta, model ini dibekali dengan berbagai fitur yang cukup canggih. Lalu, bagaimana dengan performanya?
Baca Juga
Untuk membuktikan performa Suzuki Ignis, sebagai mobil perkotaan, pabrikan berlambang huruf 'S' ini mengajak beberapa media otomotif nasional, termasuk Liputan6.com untuk mencoba langsung mobil yang masih diimpor secara CBU dari India ini mengelilingi Jakarta.
Berbagai kondisi jalan dilalui, mulai dari jalanan lancar, macet dengan gaya berkendara stop and go, kenyamanan kabin, dan handling. Penasaran dengan Suzuki Ignis? Mari kita ulas satu persatu:
Eksterior
Dari segi eksterior, mari kita bahas terlebih dahulu dimensi citycar bergaya SUV ini. Suzuki Ignis, memiliki dimensi yang panjang 3.700 mm, lebar 1.690 mm, tinggi 1.690 mm, serta jarak sumbu roda sebesar 2.435 mm, dan ground clearance sebesar 180 mm.
Memiliki tampang modern, namun masih terdapat aksen retro yang memanjakan mata. Lampu utama sudah headlamp LED proyektor dengan DRL, foglamps, roof rails, lampu belakang kombinasi, dan pelek trapezoid 15 inci.
Paling menarik, desain buritan Suzuki Ignis ini seperti nostalgia menuju mobil klasik Suzuki, yaitu SC100 Whizzkid. Dengan perpaduan antara pilar C dan lampu belakang kotak pendek menambah kesan agresif dari mobil ini.
Paling favorit, terdapat tiga garis sejajar pada pilar C, dan terlihat seperti logo merek sepatu olahraga asal Jerman. Desain yang keren, tapi semua balik lagi ke selera, bisa jadi itu keren atau malah biasa saja.
Advertisement
Next
Interior
Setelah puas mengamati eksterior Suzuki Ignis, kini tiba saatnya masuk ke kabin mobil mungil ini. Kesan pertama yang dirasakan cukup modern. Sedangkan untuk posisi duduk, baik di jok penumpang atau pengemudi terasa empuk. Terlebih, di jok pengemudi, dengan semi bucket berbahan fabric, untuk pengemudi setinggi 170 cm masih terasa nyaman.
Menariknya, untuk head unit (HU) Suzuki Ignis ini menonjol ke luar, begitu juga dengan desain AC. Ketika test drive, Suzuki memasangkan HU layar sentuh, dengan koneksi USB MP3, WMA dan Bluletooth. Namun, untuk konsumen HU yang tersedia belum touchscreen, dan konsumen harus membayar lebih untuk menikmati HU layar sentuh tersebut.
Dua kursi depan dapat diatur maju dan mundur untuk menyediakan ruang yang luas, namun untuk kursi penumpang tidak bisa diatur. Tapi, baik legroom ataupun headroom di Suzuki Ignis masih cukup lega, kira-kira seukuran empat jari.
Fitur
Meskipun dibanderol murah, namun fitur di Suzuki Ignis tidak murahan. Mobil ini berjubel fitur keselamatan, seperti ABS dan BA, dual SRS airbag, serta sabuk keselamatan yang telah dilengkapi pretensioner dan force limiter. Untuk fitur lainnya, mulai auto climate control dan heater.
Sayang, fitur heater ini sepertinya tidak berguna untuk pasar Indonesia, karena biasanya fitur ini efektif untuk negara dengan empat musim, sedangkan Indonesia hanya dua musim.
Nah, satu lagi kekurangan Suzuki Ignis menurut Liputan6.com, yaitu head unit standar Suzuki Ignis
bukan layar sentuh. HU layar sentuh ini harus jadi fitur pilihan, dengan konsumen harus menambah Rp 7 jutaan. Sayang sekali yah.
Lalu, pada handle pintu penumpang terdapat tombol kecil untuk passive keyless entry, sehingga untuk membuka atau mengunci mobil tidak perlu menggunakan kunci, cukup ditaruh di kantong dan fitur ini bakal aktif sejauh kurang lebih 80 cm.
Advertisement
Next
Performa
Sangat puas mengamati eksterior, interior, dan fitur Suzuki Ignis. Kini tiba saatnya menjajal, dan seberapa layak mobil ini jadi teman kemacetan di Jakarta.
Saat menjajal Suzuki Ignis, Liputan6.com mendapat mobil tipe GX dengan transmisi manual, padahal Liputan6.com penasaran dengan transmisi AGS, yang kabarnya penyempurnaan dari transmisi AGS sebelumnya yang tersemat di Suzuki Karimun Wagon R yang terkenal bolot alias lemot.
Tapi, tidak apa-apa juga, sekalian membuktikan, seberapa nyaman Suzuki Ignis manual untuk diajak selap-selip di padatnya lalu lintas Jakarta. Untuk menyalakan mesin mobil ini, sudah ada tombol start stop engine, tinggal menginjak pedal kopling dan rem, lalu start.
Bunyi mesin Suzuki Ignis cukup halus, menginjak pedal kopling juga cukup enteng, begitu juga saat masuk gigi pertama, entakannya cukup halus. sepertinya, mobil ini juga cocok bagi yang mau belajar mengemudi.
Saat mengemudi, pandangan cukup luas, tidak banyak blind spot di mobil ini, dan handling juga cukup gampang di citycar ini.
Saat melewati jalan Sudirman menuju Thamrin, Jakarta Pusat, jalan banyak yang berlubang, dan peredaman suspensi cukup nyaman. Meskipun masih terasa keras, hal tersebut masih bisa ditoleransi.
Untuk handling-nya, Suzuki Ignis juga cukup asik diajak meliuk-liuk di jalanan ibukota, ditambah peredaman kabin yang cukup baik, dan tidak banyak noise atau suara dari luar terdengar hingga ke dalam.
Kesimpulannya, mobil ini cukup bisa jadi pilihan konsumen yang menginginkan sebuah mobil mungil alias citycar, namun dengan bodi yang bongsor. Begitu juga dengan alternatif, ketika sudah jenuh dengan pilihan mobil LCGC, toh harganya menyerupai, dan pastinya tidak ada embel-embel 'mobil murah'.