Mereka yang Gagal 'Membunuh' Toyota Avanza

Wuling dan Mitsubishi XM disebut akan 'membunuh' Toyota Avanza. Tapi, apa bisa?

oleh Rio Apinino diperbarui 18 Jul 2017, 13:07 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 13:07 WIB
Toyota Ingin Grand New Avanza Raih Lima Bintang ASEAN NCAP
Menurut Yamashita, untuk mendapat level lima bintang di ASEAN NCAP sangat sulit.

Liputan6.com, Jakarta - Toyota Avanza adalah satu kisah manis dari cerita-cerita lain yang pernah tercatat dalam sejarah otomotif Indonesia. Sejak diluncurkan pada penghujung 2003, penjualan tahunan mobil ini tidak pernah tergoyahkan.

Sedikit kilas balik, Toyota Avanza adalah mobil yang dibuat demi menjawab kebutuhan masyarakat akan sebuah kendaraan roda empat. Ketika itu, satu model terlaris Toyota adalah Kijang, tapi semakin lama harganya semakin tidak terjangkau masyarakat biasa.

Johnny Dharmawan, yang ketika itu menjabat sebagai Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM), adalah orang yang berjasa besar bagi kehadiran mobil ini. "Kita berpikir untuk ciptakan mobil dengan spesifikasi tujuh orang seperti Kijang tapi bukan Kijang," ujarnya, 2013 lalu.

Maka jadilah kendaraan yang di kemudian hari dikenal sebagai "mobil sejuta umat". Avanza diambil dari bahasa Italia, Avanzato, yang berarti peningkatan. Di tahun ketika pertama kali meluncur, mobil ini langsung terjual hampir 50 ribu unit. Peningkatan yang diharapkan benar-benar jadi nyata.

Dengan kehadiran Avanza (dan Daihatsu Xenia sebagai saudara kembarnya), segmen Low Multi-Purpose Vehicle (LMPV) mulai menggeliat. Di kemudian hari segmen ini jadi segmen paling gemuk di Indonesia. Tidak heran kalau kemudian beberapa merek lain coba masuk ke segmen yang sama.

Maka dimulailah "perang" untuk menghentikan dominasi Avanza oleh pabrikan kompetitor. Dari sekian banyak pabrikan yang berusaha masuk, setidaknya ada beberapa yang cukup mengganggu. Sebut saja Suzuki Ertiga dan Honda Mobilio. Tapi toh, keduanya hanya jadi kerikil kecil saja.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Suzuki Ertiga saat pertama kali mengaspal, 2013, tembus angka 34.074 unit. Sementara di tahun yang sama, Avanza terjual 192.146 unit, atau hampir enam kali lipat dari penjualan Ertiga.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

 

Misi Gagal, Chevrolet Spin Tinggal Gelanggang

Tutup Pabrik Bekasi, GM Akui Salah Strategi di Indonesia
Chevrolet Spin yang diharapkan GM bisa bersaing dengan Avanza cs nyatanya tak bertaji.

Cerita "calon pembunuh Avanza" yang tidak pernah sukses menjalankan "misinya" ini terus berulang di tahun-tahun berikutnya. Penjualan Ertiga tak pernah lebih dari seperempat penjualan Avanza. Tahun kemarin, Ertiga hanya terjual 32.119 unit, sementara Avanza mendominasi dengan 122.654 unit.

Nasib Ertiga kembali diulang oleh Honda Mobilio, yang ketika diluncurkan, 2014 lalu, juga digadang-gadang mampu menandingi dominasi Avanza. Tapi faktanya, ketika penjualan Avanza tembus 162.070 unit, Mobilio bertekuk lutut di angka 79.288 unit saja.

Mobilio bahkan hanya mampu bertahan dua tahun untuk membuntuti Avanza di posisi kedua LMPV terlaris. Tahun lalu, mereka digusur oleh Xenia, yang terjual 44.720 unit.

Dua model ini, meski gagal menandingi Avanza, nasibnya jauh lebih baik ketimbang LMPV lain yang sempat ada. Sebut saja, Chevrolet Spin, Mitsubishi Maven, Mazda VX-1, dan Nissan Evalia. Semuanya hanya jadi ornamen kecil dari raksasa bernama Avanza.

Tahun ini, segmen LMPV akan semakin riuh dengan kehadiran dua model baru dari dua pabrikan: Wuling, asal Tiongkok dan Mitsubishi, yang sama-sama dari Jepang. Dua LMPV dari dua jenama ini, sebagaimana yang sudah-sudah, juga akan mengganggu dominasi Avanza. Mereka berpotensi akan jadi "pembunuh" Avanza yang baru.

Tapi apa benar dua produk ini mampu? Atau malah, cerita Ertiga dan Mobilio bakal kembali terulang?

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya