Upgrade Mesin, Ban Wajib Ganti, Kenapa?

Ban dibuat mengikuti spesfikasi mobil, jika ada bagian yang diubah maka penggunaan ban harus ikut dirombak.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 31 Jul 2017, 20:47 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2017, 20:47 WIB
Parade mobil modifikasi
Puluhan Mobil Modifikasi Unjuk Gigi di IIMS 2017

Liputan6.com, Jakarta - Modifikasi menjadi hal lumrah yang sudah dilakukan di era saat ini. Hanya saja, modifikasi diwajibkan mengetahui pedomannya agar tidak salah kaprah, sehingga tetap aman dan nyaman saat dikendarai.

Untuk yang doyan melakukan modifikasi mobil khususnya soal kecepatan, ada baiknya rombakan tidak hanya dilakukan pada jantung pacu, tetapi juga dilakukan pada sektor kaki-kaki khususnya ban.

Hal tersebut atas saran Performance Development Plan Segment Manager PT Michelin Indonesia Refil Hidayat. Menurutnya, ban dibuat mengikuti spesfikasi mobil. Alhasil, jika ada bagian mobil yang diubah, maka penggunaan ban harus ikut dirombak.

“Jadi meskipun mobil entry-level atau standar, kalau dibuat lebih ngebut dengan tambahan turbo, jadi tenaga dan torsi nambah, maka ban enggak akan kuat kalau disamain dengan standar,” ungkap Refil saat ditemui di Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut ia menyatakan, jika tenaga dan torsi mesin mobil meningkat namun ban tidak diganti, kemungkinan mobil akan sering mengalami spinning atau berputar ditempat.

“Jadi kita bikin ban itu kalau sudah masuk segmen sport, mau enggak mau harus improve grip-nya, improve control, improve wet braking dan dry braking, semuanya kita harus improve. Karena kita tahu bahwa mobilnya pasti membutuhkan hal itu,” tegas Refil.

Refil menyatakan, yang membedakan ban tipe sport dan ban biasa, akan terlihat dari level responsif dan grip.

 

Simak juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya