Liputan6.com, Beijing - General Motors berhasil mengurangi cedera serius yang dialami oleh pejalan kaki sejak penyematan fitur keselamatan active-hood system pada sejumlah kendaraan di Eropa pada tahun 2007. 10 tahun berlalu, teknologi tersebut sudah tersedia di Amerika dan Korea Selatan, dan baru-baru ini teknologi tersebut masuk ke Cina.
Baca Juga
Advertisement
Di Cina, teknologi tersebut disematkan pada Buick Regal generasi terbaru, yang juga dikenal sebagai Opel/Vauxhall Insignia, dan Holden Commodore, dilansir Carscoops.
Apa yang dimaksud active-hood system? Teknologi ini menggunakan pyrotechnic actuator untuk mengangkat kap bagian belakang setinggi 10 cm dalam hitungan sepersekian detik saat menabrak. Tujuannya untuk mengurangi benturan dan cedera yang dialami oleh pejalan kaki.
Active-hood system dikembangkan oleh General Motors bersama dengan enam pabrikan dan penyuplai otomotif. Untuk diketahui, fitur ini akan aktif pada kecepatan antara 25 hingga 48 km/jam.
Wahaj Hussain, Insinyur GM yang mengembangkan active hood system, mengungkapkan, "Jika melihat dari pasar Eropa saja, angka cedera fatal berkurang hingga 50 persen dalam 29 tahun terakhir. Dengan memperkenalkan fitur ini di Cina, kami berharap dapat melihat hasil yang serupa."
Selain teknologi active hood, Buick Regal akan dilengkapi dengan fitur pendukung pengemudi dan fitur keselamatan lainnya. Seperti pendeteksi pejalan kaki, collision mitigation braking, adaptive cruise control, ESP, cornering brake control, hill start assist, tire pressure monitoring, EEPO brake override, dan lainnya.
Fitur Keselamatan Apa yang Paling Utama pada Mobil?
Dewasa ini fitur keselamatan pada mobil semakin beragam, pun dengan teknologinya yang juga semakin canggih. Dari pengereman ABS, asistensi pengereman, pengereman otomatis, hingga beragam fitur lainnya.
Namun di antara semua itu? Mana yang paling utama, dalam arti wajib ada pada semua kendaraan manapun, dari semua range harga?
Menurut Gandhi Ahimsaputra, Product Knowledge Head, Product Planning Division, PT Toyota Astra Motor (TAM), fitur keselamatan utama mobil adalah sabuk keselamatan. Alasannya sederhana, komponen inilah yang paling dekat dengan badan.
"Kami sebut yang paling utama karena sabuk pengaman yang paling dekat dengan badan," ujar Gandhi, dalam acara Safety Media workshop di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
Menyadari hal tersebut, Gandhi mengatakan bahwa Toyota sendiri terus mengembangkan teknologi sabuk keselamatan. Dewasa ini mereka telah memiliki sabuk keselamatan dengan mekanisme pretensioner (seatbelt pretensioner) yang bisa mencegah benturan keras.
Cara kerjanya, di sepersekian detik awal pada momen tabrakan, sabuk keselamatan aktif dan membuat badan menempel di jok. Tujuannya agar menjaga badan tidak terpental.
Kemudian, sepersekian detik selanjutnya, force-limiter aktif dan membuat sabuk keselamatan sedikit mengendur. Pada momen pengenduran ini badan akan sedikit maju dan bagian kepala terbentur kantung udara (airbag) yang sudah mengembang.
"Sistem ini bekerja selaras dengan airbag. Jadi pretensioner dan force-limiter bekerja saat airbagmengembang," terangnya.
Tentu, hal ini bukan berarti menegaskan fitur keselamatan lain. Di kesempatan yang sama, Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM Vehicle Sales Operation Sub Directorate PT TAM, mengatakan bahwa harusnya fitur keselamatan terus berkembang.
Ia menyebut, fitur sabuk keselamatan dan kantung udara bahkan harus jadi fitur standar di mobil yang harganya di bawah Rp 200 juta.
Advertisement