Liputan6.com, Bekasi - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) telah mengajak jurnalis, bloger, dan komunitas untuk melihat langsung pembuatan Mitsubishi Xpander.
MPV terbaru yang sudah memiliki pesanan sebanyak 50 ribu unit ini, diproduksi melalui empat tahap di fasilitas pabrik berstandar internasional di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Bekasi, Jawa Barat.Â
Advertisement
Baca Juga
Pabrik ini mengusung New Plant Concept dengan dua poin utama, yakni High Quality & Reliable Product (produk berkualitas tinggi yang dapat diandalkan) dan Environmentally Friendly.
Selain Xpander, Pajero Sport juga diproduksi di tempat yang sama. Mitsubishi juga berencana akan membuat model Colt L-300 yang diproduksi di pabrik ini mulai 2018.
Untuk Mitsubishi Xpander, semua proses perakitan mulai dari stamping, welding, painting, hingga assembling.
Â
1. Stamping
Proses stamping menggunakan Full Automated Press Line (robot) yang dapat melakukan 10 stroke per menit. Dari hasil plant tour Liputan6.com, dalam stamping shop Mitsubishi menggunakan empat buah robot.Â
Satu robot 2.000 ton dan tiga lainnya yang masing-masing 1.000 ton. Sepenuhnya otomatis dan punya produktivitas tinggi.
"Seluruh fasilitas pabrik Mitsubishi Motors secara ketat mengikuti standar kualitas keselamatan dan produksi global. Hal sama diterapkan dalam memproduksi Xpander berapa pun jumlah pemesanannya," ujar Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) Takao Kato, dalam press conference di pabrik MMKI, kawasan GIIC, Cikarang, Bekasi, Rabu (7/2/2018).
Advertisement
2. Welding
Dalam ruangan ini harus menggunakan sebuah kacamata yang telah disediakan. Saat ini 1 line dapat melakukan proses welding untuk 1 model saja. Namun di masa yang akan datang, Mitsubishi memungkinkan untuk menambah model lain karena fleksibel.
"Di bagian welding ini, rasio pengerjaan oleh robot mencapai 40 persen," kata seorang engineering stamping shop, Eka Priyono, yang menjadi tour guide dalam plant tour kali ini.
Dalam tahapan ini, terdapat proses penyatuan pintu mobil dengan bodi, under body, lantai tengah, dan belakang mobil. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, ada sebuah ruangan hitam di tengah welding shop ini yang menurut Eka merupakan tempat di mana body yang sudah jadi akan diperiksa apa ada yang penyok atau tidak.
3. Painting
Robotic Spray Painting digunakan dalam tahap ketiga ini dengan kualitas tinggi dan efisiensi. Energy Saving, 3 Coat 1 Bake, menjadikan proses ini lebih efisien dan ramah lingkungan. Sebagai perbandingan, sistem konvensional menggunakan 3 Coat 2 Bake.
Â
Advertisement
4. Assembling
Pada tahap perakitan (assembly), pengerjaan oleh robot hanya terdapat pada pemasangan sealant kaca depan.
Dalam proses ini, terdapat Traceability (Barcode). Dengan sistem barcode, dimungkinkan untuk melakukan pencarian parts yang sudah terpasang di mobil sehingga mudah dicek dan ditelusuri jika terjadi masalah. Ada juga Kit Supply System yang merupakan sistem yang mendukung kualitas untuk menghindari kesalahan pemasangan part atau kelalaian dari line operator.
Otomatisasi terjadi antara lain di perpindahan bodi mobil oleh Tatami Conveyor yang mampu bermanuver di sudut kecil dan kehadiran Automated Guide Vehicle (AGV) yang membawa suku cadang secara otomatis dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan di jalur bermagnet.
Â
Selanjutnya
Dalam proses terakhir ini, terdapat uji kebocoran di mana mobil yang sudah jadi, dites dengan disemprot air dari segala penjuru.Â
Eka Priyono, engineering stamping shop mengatakan, dalam tahap assembling ini juga, terdapat proses pengisian berbagai cairan seperti cairan untuk AC, rem, penyemprot kaca depan, dan juga oli.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement