Komentar 3 Menteri Indonesia Usai Jajal Mobil Hybrid Mitsubishi

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia mendapatkan sumbangan 10 unit kendaraan emisi rendah emisi atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dari pabrikan otomotif asal Jepang, Mitsubishi Motors Corporation.

Mobil yang akan digunakan untuk studi dan pengembangan di Indonesia terdiri dari delapan unit Mitsubishi Outlander PHEV dan dua unit i-MiEV serta empat unit quick charger.

Acara penyerahan 10 unit kendaraan rendah emisi ini dilakukan oleh CEO MMC Osamu Masuko kepada Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto yang berlokasi di halaman Kemenperin, Jakarta, Senin (26/2/2018).

Setelah itu, Airlangga secara simbolis menyerahkan kepada sejumlah menteri yang turut hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Ristekdikti M Nasir, Mensesneg Pratikno, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menhub Budi Karya Sumadi, Wakil Menkeu Mardiasmo, Kakorlantas Royke Lumowa, hingga KBPPT Unggul Priyanto.

Usai diserahkan, Outlander PHEV dengan balutan warna hitam dan putih langsung dijajal para Menteri.

Pengujian ini digelar di sekitar Kantor Kementerian Perindustrian, kemudian menuju luar gedung melewati seputaran Taman Patra Kuningan yang jaraknya tak sampai 200 meter, lalu kembali ke gedung Kemenperin.

Pantauan Liputan6.com, Kemenperin Airlangga langsung berada di balik lingkar kemudi untuk menjajal mobil yang menurutnya sangat ringan dikendarai.

“Kalau sudah duduk lupa berdiri,” ucap Airlangga saat ditanya wartawan seputar impresi mobil tersebut setelah dicoba.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga terlihat berada dikursi kemudi. Dia pun menjajal mobil Outlander versi hybrid itu.

"Empuk," singkat Budi yang terlihat sumringah ketika ditanya rasa mengemudikan mobil tersebut.

Belum sampai disitu, salah satu Menteri wanita yang menjajal mobil tersebut adalah Menteri LHK Siti Nurbaya. Dia pun didampingi sejumlah pejabat dari pihak Mitsubishi Indonesia.

Usai menguji mobil tersebut ia mengaku mobil tersebut cukup ringan saat dikemudikan dan nyaman saat berada di dalam mobil tersebut.

“Kalau menurut saya yang penting yang baik, karena dikaitkan dengan emisi gas rumah kaca,” pungkasnya.