Liputan6.com, Jakarta - Michael Essien kepincut Suzuki TS 125 milik rekan setimnya di Persib Bandung, Imam Arief Fadillah. Namun, pemain yang berposisi sebagai kiper itu berat untuk melepas motor trail kesayangannya tersebut kepada eks pemain Chelsea dan Real Madrid itu.
"Dia mau beli motor ini dan katanya, motor ini mau dibawa ke Inggris. Saya bilang, 'saya enggak mau'. Kalau motor ini dia beli, nanti saya bagaimana di sini," ujar Imam dikutip dari laman persib.co.id.
Advertisement
Baca Juga
Imam mengaku tak akan menerima tawaran berapa pun nilai yang diberikan rekannya itu. Namun menurut dia, berbeda apabila tawaran itu berupa barter dengan sepeda motor milik Essien. Ternyata Imam pun naksir terhadap motor Haryley milik Essien yang kini sama-sama membela Persib Bandung.
"Saya enggak akan kasih, mau ditawar lebih tinggi juga, karena motor itu saya dapatkan dari nol, kenangannya juga banyak, kecuali kalau motor itu ditukar sama Harley punya dia," katanya sambil berseloroh.
Imam mengungkapkan, tak mudah baginya melepas begitu saja motor kesayangan tersebut. Pasalnya, motor itu memiliki nilai tambah tersendiri, melibatkan emosional sejak dirinya masih remaja.
"Memiliki motor trail ini sudah jadi impian saya dari dulu. Tapi baru sekarang, saya bisa beli mungkin kemarin banyak keperluan dan alhamdulilah bisa menyisihkan uang untuk beli motor ini," imbuhnya.
Selanjutnya
Kedua penggawa Maung Bandung ini memang memiliki hobi yang sama di luar sepak bola. Keduanya suka sepeda motor.
Suzuki TS ini merupakan motor 2-Tak yang pertama kali diproduksi pada 1970. Dulu motor ini sempat tenar di Indonesia dan menjadi bagian dari gaya hidup anak muda saat itu. Motor itu juga sering digunakan untuk syuting film.
Di Indonesia, motor tersebut diproduksi terakhir tahun 2005. Sepeda motor yang bisa digunakan di segala medan ini, menjadi salah satu senjata PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk merebut hati bikers tanah air.
Suzuki TS 125 sendiri, selain dijual di Indonesia dijual juga di Jepang dan Amerika. Model yang masuk ke Indonesia adalah TS 125 ER. Mulai diproduksi dan masuk di tanah air pada tahun 1993, dan distop produksinya pada tahun 2005.
Di sektor mesin, TS 125 ER telah dibekali dengan reed valve system atau yang lebih dikenal dengan katub buluh. Berbeda dengan versi sebelumnya yang masih menggunakan tipe rotary valve. Selain itu, sistem transmisi juga sudah 6-speed yang membuat tenaga lebih merata di setiap putaran mesin.
Sumber: Otosia.com
Advertisement