Tanda-Tanda Piringan Cakram Minta Diganti

Sebagian besar sepeda motor keluaran terbaru yang beredar di pasar mengadopsi sistem pengereman cakram.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2018, 15:20 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2018, 15:20 WIB
rem cakram
Ilustrasi (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar sepeda motor keluaran terbaru yang beredar di pasar mengadopsi sistem pengereman cakram. Dan salah satu hal yang membuat kebanyakan orang malas adalah penggantian piringan cakram.

Meski waktu penggantian piringan cakram tergolong lama, harga part ini tak semurah onderdil kecil lainnya, seperti lampu, kampas, dan kabel gas.

Makanya, kadang terpikir untuk tidak usah menggantinya. Ini biasanya terjadi sewaktu mendapat saran dari mekanik bengkel.

Namun, tak jarang pula saran tersebut ditolak mentah-mentah. Pasalnya, secara kasat mata bagian cakram tersebut baik-baik saja.

"Buat yang kurang paham, bentuknya dari samping memang kelihatan biasa saja. Tapi bisanya sudah mulai bunyi-bunyi," kata seorang mekanik di bilangan Meruya.

Pasalnya, cakram justru habis di bagian pinggirannya. Lalu malah akan percuma jika bunyi rem itu justru diatasi dengan mengganti kampasnya.

"Percuma ganti kampas karena kan tetap saja tidak sepenuhnya ketemu (antara kampas dan cakram)," kata dia.

 

Selanjutnya

Bagaimana cara mengetahui cakram sudah habis dan waktunya diganti? Perhatikan sisi yang menjadi tempat pertemuan antara cakram dan kampas rem, yakni area sekitar 3-4 cm di pinggirannya.

Apakah bagian itu terlihat berceruk seperti huruf U lebar? Jika tidak, maka piringan cakram tidak perlu diganti. Namun jika sudah berceruk, apalagi cukup dalam, sebaiknya ganti saja. Akibatnya, rem tidak akan berfungsi maksimal dan malah berbahaya.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya