Liputan6.com, Jakarta Busi merupakan komponen yang termasuk ke dalam kategori fast moving part. Mengganti busi merupakan salah satu solusi jika pengapian terasa kurang optimal.
Copot pasangnya bisa dibilang tidak terlalu sulit. Asalkan punya kunci untuk busi, lalu cabut kabel busi, dan buka suku cadang sebesar jari tersebut.
Namun sewaktu memasangnya, tidak usah kencang-kencang. Menurut Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, kita tidak bisa menyamakannya dengan baut pada kendaraan, seperti baut roda.
Advertisement
Baca Juga
"Sebetulnya mengencangkan busi tidak usah pakai otot. Sekarang logikanya ini kecil loh, dan kekencangannya beda sama baut," kata dia.
Mengencangkan baut saja, kata dia,ada aturannya. Jika baut tersebut punya torsi, maka akan tanda bunyi tak-tok jika sudah cukup.
Untuk busi sendiri, ukuran kekencangannya bahkan berbeda antara busi yang baru dan yang sudah dibuka untuk dicek atau dibersihkan.
"Ada juga perbedaan antara busi baru dengan busi yang sudah pernah dibuka dan dipasang lagi itu berbeda. Enggak perlu kita ngotot sampai itu benar-benar berhenti," kata dia.
Cukup setengah putaran, kemudian ditambahkan sepertiga putaran lagi. Dia mengatakan cukup jika kekencangan itu sudah setara tenaga tangan saja.
"Padahal kalau sampai berhenti, bagian ujungnya akan putus. Akan mulur, ketarik. Bukan lagi sekencang waktu awal pakai kunci. Kalau sampai patah di dalam, ngebubutnya setengah mati. Atau paling pahit, dihancurkan dari atas," tutur Diko.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2 Solusi Murah Agar Busi Motor Tak Rembes Air
Salah satu penyebab sepeda motor tiba-tiba mogok adalah air merembes di busi. Hal ini disebabkan karena air merembes ke dalam cangklong busi. Ini juga tanda bahwa cangklong busi motor tidak benar-benar rapat.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah ini. Pada dasarnya caranya adalah dengan memastikan bahwa cangklong busi, atau yang juga disebut "cop", tertutup rapat sehingga tidak memungkinkan air masuk.
Â
BACA JUGA
Â
"Pilih cop yang karet pelindung body busi dan sambungan ke kabel koilnya tertutup rapat. Ada produk aftermarket-nya, atau bisa juga pakai punya motor lain," ujar Eko Safitrianto, mekanik Clinic Motor, Jakarta Selatan kepada Liputan6.com.
Khusus untuk motor bebek, Eko mengatakan bahwa cop standar bisa diganti dengan punya Yamaha Mio atau Honda Beat. Sebab menurutnya, cop busi dari skutik populer itu cukup baik. Harganya berkisar antara Rp 40 ribu sampai Rp 45 ribu.
Selain mengganti dengan cop lain, cara selanjutnya adalah memodifikasi sedikit cop standar. Untuk memastikan bagian itu kedap air, maka dapat dilakukan dengan cara menutup sambungan antara kabel dan kelapa busi dengan isolasi dan kabel tis (cable ties).
Sambungan inilah yang kerap jadi tempat air merembes. Dengan cara ini, motor tidak mudah mogok meski melintasi banjir sekalipun, apalagi modalnya sama sekali tidak mahal, mungkin tidak lebih dari Rp 10 ribu saja.
"Bisa juga busi standar, diikat sambungannya pakai kabel tis. Itu bikin busi lebih kuat, lebih rapat," tutup Eko.
Â
Advertisement