Ada Sisi Negatif dari Kehadiran Mobil Listrik, Ini Dampaknya

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menggodok regulasi, terkait kehadiran mobil ramah lingkungan tersebut

oleh Arief Aszhari diperbarui 19 Apr 2018, 11:42 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2018, 11:42 WIB
Mobil Listrik BMW
Seorang mekanik tengah mengisi daya BMW i8 saat pembukaan diler baru BMW di Tebet, Jakarta, Selasa (12/12). Diler ini dikhususkan untuk mobil listrik ramah lingkungan BMW i8. (Liputan6.com/Pool/BMW)

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran mobil listik di Tanah Air cepat atau lambat bakal terjadi. Bahkan, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menggodok regulasi, terkait kehadiran mobil ramah lingkungan tersebut.

Namun, menurut Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, ada dampak dari kehadiran mobil listrik. Meskipun terkesan optimistis, namun orang nomor satu di Indonesia ini masih melihat efek kehadiran mobil listrik tersebut.

"Salah satunya, komponen hanya 1:10 dibanding mobil biasa. Artinya, kalau mobil Indonesia (beralih) ke listrik industri menciut 90 persen," jelas pria yang akrab disapa Jokowi ini dalam sambutannya saat pembukaan gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).

Namun, mobil listrik bakal lebih sederhana dan jauh lebih jarang mogok dan mudah dalan perawatan. Dengan begitu, ke depannya bengkel bakal berkurang pekerjaan. "Mungkin seperti itu," tambahnya.

 

Selanjutnya

Namun, Jokowi tidak percaya hal yang pesimistis terhadap kehadiran mobil listrik tersebut.

"Saya percaya dengan revolusi industri 4.0 akan melonjak, bukan menciut. Pertumbuhan pekerjaan akan bertambah, meskipun jenis pekerjaan memang akan bergeser," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya