Liputan6.com, Jakarta - Motor listrik karya anak bangsa, Gesits, siap diluncurkan 17 Agustus 2018. Motor ramah lingkungan ini, merupakan hasil kolaborasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), PT Gesits Technologies Indo (GTI), serta joint venture dengan PT Wika Industri dan Konstruksi.
Dijelaskan Harun Sjech, Direktur Utama PT GTI, motor yang bakal diluncurkan berbarengan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ini merupakan prototipe produksi baru.
Advertisement
"Untuk produksinya bakal dilakukan Oktober 2018, dan dijual ke konsumen namun masih close group," jelas Harun, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Kamis malam (31/5/2018).
Advertisement
Harun melanjutkan, penjualan secara close group ini maksudnya, Gesits bakal dikirim ke lembaga terkait. Hal tersebut, untuk diuji secara lanjut, untuk memastikan semua aman saat digunakan konsumen secara massal.
"Untuk benar-benar penjualan konsumen, Januari 2019 lah. Tapi, Oktober 2018 juga sudah mulai dijual juga untuk konsumen," tegasnya.
Sementara itu, untuk target produksi Gesits tahun ini, sekitar 2.000 sampai 4.000 unit. Dan untuk pemesanan online beberapa waktu lalu, juga masih valid, sekitar 4.000-an unit.
"Untuk produksi tahun depan, target kita 50 ribu unit," pungkasnya.
Â
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri ESDM, Ignasius Jonan Jajal Gesits
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia (RI), Ignasius Jonan, mencoba motor listrik hasil pengembangan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya dan Garansindo Group, Gesits.
Uji coba motor listrik garapan anak bangsa ini dilakukan di gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Baca Juga
Mendampingi Menteri, CEO Garansindo Group, Muhammad Al Abdullah, mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang secara nyata telah mendukung hasil karya dan usaha anak bangsa dalam pencapaian kemandirian energi di masa mendatang.
"Saya katakan kepada pak menteri (Ignasius Johan), kami tidak perlu insentif-insentif yang aneh-aneh. Tanpa insentif, kami optimis Gesits mampu diterima dan bersaing di pasar bebas," ujar Al di gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Advertisement