Liputan6.com, Jakarta - Banyak keuntungan yang didapatkan dengan memiliki mobil listrik, salah satunya adalah rendahnya biaya kepemilikan. Selain itu, di masa mendatang pemilik mobil listrik bisa menampung energi listrik yang digunakan untuk jaringan listrik, sehingga bisa menjadi pemasok listrik untuk rumah.
Dilansir Autoblog, Nissan merupakan salah satu pabrikan yang konsisten dengan ide ini. Prinsipnya sederhana, mobil listrik berjalan dengan energi yang tersimpan di dalam baterai. Baterai tersebut diisi melalui jaringan listrik untuk memastikan mobil bekerja, dan fungsi lainnya adalah menyimpan energi yang bisa dikembalikan kembali ke jaringan listrik jika dibutuhkan.
Advertisement
Baca Juga
Nissan Leaf menjadi model pertama yang mendapatkan izin untuk mencoba hal tersebut. Sistem yang bernama vehicle-to-grid (V2G) sudah dikembangkan oleh Renault di Portuguese Madeira Islands dan French island of Belle-Île-en-Mer.
"Kami percaya sepenuhnya dengan masa depan bebas emisi, " ungkap Guillaume Pelletreau, Nissan Europe Managing Director, dikutip dari The New York Times. "Baterai Leaf dapat memberikan kontribusi untuk transisi energi dan keberlangsungan masa depan, " lanjutnya.
Rincian bagaimana cara V2G bekerja di Jerman dan apa dampak terhadap pemilik Nissan Leaf tidak diumumkan. Saat ini Nissan Leaf merupakan salah satu mobil listrik yang sukses. Terutama di Austria, Prancis, Jerman, Belanda, Portugal, and Spanyol.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tesla Hilangkan Opsi Full Self-Driving, Ini Alasannya
Tesla Chief Executive, Elon Musk, memutuskan untuk menghilangkan opsi Full Self-Driving untuk saat ini. Sebelumnya, opsi tersebut ditawarkan untuk pengguna Model 3, Model S, and Model X.Â
Full Self-Driving masih bisa didapatkan oleh konsumen untuk sementara waktu sebelum dihilangkan sepenuhnya. Dilansir Carscoops, alasan Musk menghilangkan opsi tersebut karena dinilai membingungkan konsumennya.
Â
BACA JUGA
Â
Opsi Full Self-Driving yang bernilai $3000 merupakan fitur tambahan untuk sistem 'Enhance Autopilot'. Salah satu yang diterapkan oleh opsi Full Self-Driving adalah melipatgandakan sistem kamera dari 4 menjadi 8. Sistem tersebut dinilai cukup untuk mengaktifkan sistem nirsopir sepenuhnya jika regulasinya sudah memungkinkan.
"Yang kamu butuhkan hanya masuk dan memberikan tujuan ke mobil. Jika Anda tak memberikan perintah, mobil akan melihat ke kalendar dan memberikan destinasi sesuai jadwal atau langsung pulang ke rumah," seperti yang disebutkan dalam iklannya.
Hal tersebut menimbulkan asumsi bahwa mobil Tesla memiliki kemampuan nirsopir sepenuhnya, sedangkan sampai saat ini intervensi dari manusia tetap diperlukan. Fitur Full Self-Driving akan ditawarkan kembali di masa depan jika sistem tersebut dinilai sudah benar-benar siap.
Advertisement