Banyak Pensiunkan Model, Suzuki: Itu Memang Strategi Kami

Menghentikan penjualan model dan menggantinya dengan model baru merupakan bagian dari strategi penjualan Suzuki di Indonesia

oleh Arief Aszhari diperbarui 26 Okt 2018, 20:08 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 20:08 WIB
Suzuki Splash
Suzuki Splash.

Liputan6.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di pasar Tanah Air memang seringkali menghentikan penjualan berbagai modelnya, baik mobil atau motor. Bahkan yang terbaru, pabrikan berlambang huruf 'S' ini bakal menghentikan penjualan salah satu sport utility vehicle (SUV) mereka, Grand Vitara.

Untuk pasar roda dua juga setali tiga uang. Pada 2014, Suzuki menghentikan penjualan sepeda motornya Skydrive, Skywave 2011 dan juga Spin 2011.

Dijelaskan Seiji Itayama, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), menghentikan penjualan model dan menggantinya dengan model baru merupakan bagian dari strategi penjualan dari pabrikan asal Jepang tersebut.

"Sebenarnya kalau saya ditanya strategi, memang itu strategi," jelas Itayama saat ditemui beberapa waktu lalu di pabrik Suzuki Cikarang, Jawa Barat.

Lanjut Itayama, ketika Suzuki menghentikan salah satu modelnya, maka pihaknya bakal menghadirkan produk lain yang lebih bagus. Bahkan, produk baru sebagai penggantinya diklaim menjadi produk yang lebih bagus dari sebelumnya.

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

"Memang, kalau kita ganti, kita hentikan lalu kemudian muncul lagi, imejnya jadi kurang bagus. Nanti akan saya tinjau kembali," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelum Grand Vitara, Suzuki telah menghentikan penjualan model-model seperti Suzuki Aerio pada 2008, Suzuki Escudo tujuh penumpang pada 2006, Suzuki Baleno pada 2003, Suzuki Splash pada 2016, dan Suzuki Celerio pada 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya