Renault Lodgy, Penantang Baru Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander di Indonesia?

Renault Lodgy dibekali dengan mesin berkode K9K, berkapasitas 1,5 liter yang mampu menghasilkan hasilkan dua varian tenaga, yaitu 83,8 Tk dan 108,4 Tk.

oleh Arief Aszhari diperbarui 22 Jan 2019, 20:17 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 20:17 WIB
Renault Lodgy Siap Tantang Avanza Cs
Renault Lodgy resmi diperkenalkan kepada konsumem Tanah Air di gelaran Gaikindo Indonesia Internarional Auto Show.

Liputan6.com, Jakarta - Renault siap kembali eksis di pasar mobil Tanah Air. Dengan agen pemegang merek (APM) baru, PT Maxindo Renault Indonesia (MRI), pabrikan asal Prancis ini siap kembali bertarung di dalam negeri, dan membawa banyak model baru, salah satunya MPV harga terjangkau berkapasitas tujuh penumpang.

"Dalam waktu dekat kami membawa MPV 7-seater dengan harga yang sangat terjangkau,” ucap Davy J Tuilan, COO MRI di Jakarta, Senin (21/1).

Namun, Davy tak bersedia menjelaskan lebih detail terkait kehadiran MPV tujuh penumpang yang bakal dibawanya itu. Namun, jika merujuk pada pernyataan tersebut, Renault Lodgy yang memang sudah dipamerkan pada ajang GIIAS 2015 lalu, mungkin adalah jawabannya.

Untuk diketahui, Renault Lodgy dibekali dengan mesin berkode K9K, berkapasitas 1,5 liter yang mampu menghasilkan hasilkan dua varian tenaga, yaitu 83,8 Tk dan 108,4 Tk. Mesin ini sama dengan Renault Duster yang telah diperkenalkan sebelumnya.

Renault Lodgy ini diproduksi di manufaktur Renault-Nissan Chennai, India, dan kabarnya bakal memiliki dua varian mesin, yakni bensin dan Diesel.

Selanjutnya

Selain Lodgy, sebelumnya sempat terungkap niat Renault untuk mengembangkan MPV terbaru yang disebut-sebut bernama RBC. Bahkan wujudnya yang terbungkus dalam jubah kamuflase, sempat tertangkap kamera berseliweran di India. Menurut informasi yang beredar, mobil itu menggunakan platform CMF-A+ yang diturunkan dari Kwid.

Jika memang model ini yang diboyong, belum diketahui apa strategi MRI, khususnya agar banderol bisa kompetitif. Langkah paling memungkinkan, harusnya Renault memanfaatkan aliansi (Renault-Nissan-Mitsubishi).

Mengingat Mitsubishi dan Nissan memiliki pabrik di Indonesia, Renault pun bisa memproduksi unit secara lokal, sehingga harga bersaing.

Sayang probabilitas ini langsung dibantah Guillaume Sicard, Vice President Sales & Marketing Renault Asia Pacific. Disebutkannya, dirinya belum memiliki proyek terkait perakitan di fasilitas Nissan atau Mitsubishi di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya