Selesai Berkendara Langsung Matikan Mesin Diesel, Ini Efeknya

Ada anggapan selesai berkendara mesin mobil boleh langsung dimatikan. Namun ada pula yang menyebut sebaiknya untuk tidak langsung mematikan. Mana yang benar?

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2019, 19:06 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2019, 19:06 WIB
Ilustrasi
Engine start stop button. (Car from Japan)

Liputan6.com, Jakarta - Ada anggapan selesai berkendara mesin mobil boleh langsung dimatikan. Namun ada pula yang menyebut sebaiknya untuk tidak langsung mematikan. Mana yang benar?

Ternyata lebih baik untuk tak langsung dimatikan. Konsep itu juga berlaku untuk mesin mobil berjenis diesel.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, menjelaskan bahwa sebaiknya setelah tiba di lokasi parkir, pengemudi jangan langsung mematikan mesin diesel.

Sebeb hal itu bisa memengaruhi kinerja mesin untuk jangka waktu lama. Pengemudi harus sedikit bersabar, tunggu sekitar 20-30 detik agar sirkulasi pelumas, pendingin, dan yang lainnya kembali ke kondisi normal lagi.

"Apalagi mesin diesel yang mengadopsi turbo, kalau langsung mematikan mesin dikhawatirkan akan terjadi keausan, sehingga performa mesin menjadi tidak maksimal lagi nantinya," kata Suparna, seperti disitat dari laman Auto2000.

Begitu pula untuk mesin diesel yang tak menggunakan turbo. Sederhananya, pengemudi kudu bersabar sedikit sebelum mematikan mesin mobil.

"Hanya itu perlakuan yang harus lebih diperhatikan oleh pengguna mobil bermesin diesel. Selebihnya tidak ada selain memperhatikan juga penggunaan bahan bakar diesel yang sesuai rekomendasi pabrikan," tambah Suparna.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya