Terlalu Lama Gunakan Rem Tangan, Ini Risikonya

Rem tangan atau parkir berfungsi membantu kendaraan untuk berhenti dengan aman saat sedang terparkir. Aktifnya rem bagian belakang pada kendaraan memang efektif mencegah kendaraan bergerak ketika berhenti.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 14 Jun 2019, 15:04 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2019, 15:04 WIB
rem
Ilustrasi rem tangan. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Rem tangan atau parkir berfungsi membantu kendaraan untuk berhenti dengan aman saat sedang terparkir. Aktifnya rem bagian belakang pada kendaraan memang efektif mencegah kendaraan bergerak ketika berhenti.

Namun, tak banyak pemilik kendaraan yang tahu bila rem tangan yang diaktifkan terlalu lama berisiko menimbulkan masalah mengerikan, yakni lepasnya kampas rem dari pelat atau besi penyangganya.

Masalah kampas rem lepas biasanya sangat rentan menyerang ban belakang yang menggunakan jenis tromol. Hal itu dikarenakan rem belakang berjenis tromol memiliki bidang kontak yang lebih panjang dibandingkan dengan rem cakram.

Lalu, kenapa kampas rem bisa lepas dari besi penyangganya?

Ketika rem tangan aktif, kampas rem akan terus menempel dengan tromol atau piringan cakram. Jika dibiarkan terlalu lama, kampas rem berisiko lengket menempel pada tromol atau piringan cakram.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

Cara Mencegah

Jika dipaksa melaju, kampas rem berisiko lepas dan akan sangat berbahaya jika kendaraan tengah dikendarai. Risiko akan semakin tinggi jika pengendara mengaktifkan rem tangan dalam waktu lama dengan kondisi masih basah.

Jadi ada baiknya, ban mobil cukup diganjal saja dengan balok atau tire stopper jika memang kendaraan akan ditinggal lama. Memang butuh waktu yang lama untuk kampas rem menjadi lengket dengan tromol, namun akan lebih baik mencegah daripada rusak dan akhirnya keluar biaya untuk ke bengkel.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya