3 Alasan Kendaraan Listrik Masih Diragukan

Kendaraan listrik digadang-gadang akan menjadi kendaraan pengganti bagi kendaraan konvensional berbahan bakar minyak.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Agu 2019, 07:06 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 07:06 WIB
Mobil Listrik GIIAS 2019
Teknologi fast charging pada mobil listrik BMW i8 Roadster dipamerkan dalam GIIAS 2019 di ICE BSD, Tangerang, Jumat (19/7/2019). Konsumsi bahan bakar gabungan dalam siklus pengujian kendaraan plug in hybrid adalah 47,6 km/liter, ditambah 14.5 kWh energi listrik per 100 km. (Liputan6.com/FeryPradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan listrik digadang-gadang menjadi pengganti kendaraan konvensional berbahan bakar minyak. Faktor keramahan lingkungan, menjadi alasan utama kendaraan ini dikembangkan oleh berbagai produsen otomotif.

Kendaraan listrik diharapkan bisa menjadi solusi dari polusi, keterbatasan sumber daya alam, serta permasalahan lingkungan lainnya.

Perjalanan kendaraan listrik tidak serta-merta mulus. Masyarakat masih terbiasa dengan kendaraan konvensional dan masih belum sepenuhnya menerima kendaraan listrik.

Dilansir autolist.com, ada tiga alasan terbesar konsumen ragu untuk membeli kendaraan listrik.

Alasan teratas ditempati oleh kemampuan jarak tempuh kendaraan listrik dalam sekali pengisian daya.

Kedua, mahalnya harga kendaraan listrik dibanding kendaraan konvensional. Dan terakhir, masih minimnya infrastruktur pengisian daya.

Hal lainnya adalah terkait waktu pengisian daya, ketahanan baterai, pengetahuan tentang kendaraan listrik, dan lain sebagainya. 

Survei

Hasil tersebut didapatkan dari survei yang dilakukan oleh Autolist.com kepada 1.567 pembeli mobil di bulan Agustus.

Meskipun terdapat keraguan, Autolist juga menemukan potensi penerimaan masyarakat terhadap mobil listrik.

Berdasarkan survei, ketika ditanya mengenai berapa jarak tempuh yang diharapkan pada mobil listrik seharga $37.000 atau Rp 528 juta, jawabannya berkisar antara 400 hingga 480 km.

Hasil tersebut tidak berbeda jauh dengan mobil listrik yang sekarang beredar di pasaran. Salah satunya Hyundai Kona electric yang dapat menyentuh 415 km.

Untuk penggunan sehari-hari, sebanyak 55 persen responden mengatakan bahwa jika mereka memiliki kendaraan listrik, akan digunakan sebagai kendaraan utama.

Sisanya mengaku hanya akan menggunakan kendaraan listrik sebagai pilihan kedua atau ketiga dari kendaraan yang digunakan.

"Bahwa banyak konsumen yang akan menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan utama adalah pertanda baik untuk masa depan kendaraan listrik. Ini menunjukkan bahwa konsumen menganggap serius ide penggunaan kendaraan listrik, bahkan ketika belum memilikinya," ucap Disher selaku analis pada Autolist.

Penulis: Khema Aryaputra

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya