Bermesin Diesel, Ini yang Diunggulkan Suzuki Ertiga Tour M

Liputan6.com, Delhi - Maruti Suzuki meluncurkan Ertiga Tour M. Model ini sendiri merupakan line up khusus ditujukan untuk konsumen fleet di India. Sebelumnya, sudah ada versi bermesin bensin dan CNG, yang populer di kalangan pembeli fleet atau taksi.

Nah, menyesuaikan dengan varian ritel, Ertiga Tour M kini juga mendapatkan opsi mesin diesel 1.500 cc. Ekstraksi daya jantung DDiS 225 ini mencapai 95 hp berikut momen puntir 225 Nm.

Berbeda dari model lainnya, ia dipadukan dengan transmisi manual 6-percepatan. Sebagai model armada dan taksi, kecepatan maksimum dibatasi pada 80 kpj.

Unit diesel DDiS 225 memang cocok untuk memenuhi kebutuhan pasar armada. Pasalnya, powerplant diesel yang mereka kembangkan tergolong irit. Setiap satu liter BBM diklaim mampu mencapai 24,2 kilometer.

Juga digadang-gadang sebagai salah satu diesel terhalus di kelasnya. Kendati demikian, motor penggerak ini masih berstatus emisi BS4. Belum memenuhi regulasi BS6 di India.

Walau diperuntukkan sebagai armada taksi, secara fitur ternyata tidak dibuat terlalu standar.

Sisi eksterior mendapatkan grille krom, headlamp proyektor halogen, lampu belakang LED serta dop plastik. Selain itu, kelir spion elektrik dan handle pintu dicat senada bodi.

Pada bagian interior, warna dual-tone cerah mendominasi suasana kabin. Sarana hiburan layar sentuh tampil mengambang di bagian tengah. Fiturnya dilengkapi konektivitas Bluetooth, USB dan AUX.

Kenyamanan penumpang didukung oleh power window, AC baris kedua, jok reclining di baris dua dan tiga. Tidak perlu khawatir soal keselamatan, airbag depan, ABS+EBD, sensor parkir merupakan peranti standarnya.

Varian ini hanya ditawarkan dalam tiga opsi warna: Pearl Midnight Black, Pearl Arctic White, Metallic Silky Silver. Banderolnya Rs 9,81 Lakh atau setara Rp 195 jutaan, lebih murah Rs 6.000 (Rp 1,2 jutaan) dari Ertiga VDi.

Nampaknya Tour M menjadi salah satu titik akhir mesin diesel Maruti. Melansir dari Autocar, Maruti Suzuki berencana memangkas seluruh varian diesel pada April 2020. Hal ini disebabkan oleh pengembangan yang mahal dan kompleks untuk mematuhi aturan baru.

Mereka tidak begitu yakin pasar menyerap varian diesel ketika harganya jauh lebih mahal. Keputusan ini sebenarnya belum bersifat final, masih dipertimbangkan lebih lanjut bila permintaan menguat. 

Sumber: Oto.com