Murah, Harga Bensin di AS Rp2000-an per Liter

Pandemi Corona Covid-19 di Amerika Serikat menyebabkan harga bahan bakar minyak merosot. Hal tersebut terjadi akibat rendahnya permintaan karena masyarakat yang lebih memilih tinggal di rumah dan juga perang harga minyak internasional antara Rusia dan Arab Saudi.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Apr 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 09:00 WIB
Mulai 1 Maret 2015, Harga Premium Naik Rp 200 Per Liter
Seorang warga melayani pengisian bensin eceran di kawasan Petamburan, Jakarta, Senin (2/3/2015). Pemerintah kembali menaikkan harga BBM jenis Premium sebesar Rp 200 per liter per 1 Maret 2015 pukul 00.00 WIB. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Washington - Pandemi Corona Covid-19 di Amerika Serikat menyebabkan harga bahan bakar minyak atau bensin merosot. Hal tersebut terjadi akibat  rendahnya permintaan karena masyarakat yang lebih memilih tinggal di rumah dan juga perang harga minyak internasional antara Rusia dan Arab Saudi.

Harga BBM sangat rendah hingga memecahkan rekor. Seperti diberitakan The Drive, harga bensin dengan oktan 87 di kota kecil di sisi barat New York hanya USD 0,62 atau Rp 9.729 (Kurs USD 1 = Rp 15.692) per galon atau setiap 3,7 liter. Maka harga per liternya hanya sekitar Rp 2.629.

Bulan lalu, harga bensin di Ohio sudah dianggap paling murah, yakni USD 0,69 per galon. Tapi rupanya kini ada yang lebih murah.

Hal itu diketahui melalui salah satu pengguna Twitter yang membagikan foto display harga di ALlegany Gas & Smoke di Salamanca, New York. Sementara NAFCO Quick Stop membandrol harga USD 0,71

Seorang karyawan di NAFCO mengatakan kepada The Drive bahwa hal ini juga dipicu perang harga dari adanya pompa bensin baru di ujung jalan yang disebut M&M Junction. Pompa bensin baru tersebut dinilai membuat permainan harga hingga membuat stasiun pengisian bahan bakar lainnya ikut menurunkan harga hingga dibawah 1 dolar.

Sumber: Otosia.com

Cara Efektif Menghindari Bensin Basi Saat Menerapkan WFH

Banyak kendaraan bermotor yang lama terparkir di garasi karena si empunya tengah menerapkan work from home (WFH) karena pandemi Corona Covid-19.

Sehingga jalanan saat ini sepi karena tak banyak orang yang keluar rumah. Hanya saja ini bisa berakibat buruk bagi kendaraan apabila pemilik tak merawatnya secara rutin di tengah WFH. Salah satu masalah yang bisa timbul adalah bensin basi.

Bensin basi sendiri bisa terjadi karena ada perubahan formula saat dibiarkan mengendap terlalu lama. Paling tidak kendaraan harus dipakai atau jangan biarkan bensin mengendap selama 2-3 bulan. Jika lebih lama akan buat kendaraan kita rusak.

Lantas apa yang seharusnya kita lakukan di tengah WFH ini agar bensin di kendaraan tak basi?

Dilansir dari Consumerreports.org, ada dua cara sederhana untuk cegah bensin basi. Pertama adalah mengisi penuh tangki kendaraan dan kedua menambahkan zat yang biasa disebut dengan pestabil bahan bakar.

Dijelaskan lebih lanjut, mengisi penuh tangki bisa buat bensin tak basi karena hanya akan ada sedikit ruang yang tersisa untuk udara dan kemungkinan kondensasi di dalamnya bisa diminimalisir.

Tidak Parkir di Luar Ruangan

Sangat disarankan juga untuk tidak memarkirkan kendaraan di luar ruangan yang secara langsung terkena sinar matahari. Karena hal itu akan membuat proses kondensasi semakin cepat.

Selanjutnya, mencegah bensin basi juga bisa dengan zat penstabil bahan bakar. Namun harus digunakan dengan bensin yang memiliki kualitas tinggi.

Cara pemakaiannya pun harus sebelum mengisi bensin, jadi antara zat tadi dengan BBM bisa tercampur optimal setelah mengisinya.

Sangat disarankan juga untuk tidak memarkirkan kendaraan di luar ruangan yang secara langsung terkena sinar matahari. Karena hal itu akan membuat proses kondensasi semakin cepat.

Selanjutnya, mencegah bensin basi juga bisa dengan zat penstabil bahan bakar. Namun harus digunakan dengan bensin yang memiliki kualitas tinggi.

Cara pemakaiannya pun harus sebelum mengisi bensin, jadi antara zat tadi dengan BBM bisa tercampur optimal setelah mengisinya.

Sumber: Otosia.com 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya