Liputan6.com, Jakarta - Ketika bensin atau bahan bakar di tangki mobil tersisa setengah, sebaiknya diisi kembali hingga penuh. Apalagi jika mobil tersebut bermesin diesel, bisa-bisa mobil tidak hidup saat kekurangan solar.
Dilansir laman Auto2000, mengisi bensin secara penuh sebenarnya agar tak terdapat embun pada tangki bensin. Tangki yang kosong akan diisi udara dan mengembun.
Advertisement
Embun tersebut lantas menjadi air, terutama jika kendaraan berada di dataran tinggi yang mana udaranya bercampur dengan kabut. Embun itu memiliki efek buruk bagi tangki BBM mobil.
Pertama, embun yang menjadi titik air akan jatuh menetes bercampur dengan BBM yang menyebabkan kualitas BBM menjadi buruk dan nyala mobil jadi tersendat-sendat.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Karat
Kedua, air yang menempel pada tangki akan menyebabkan terbentuknya karat, khususnya pada mobil-mobil tua. Karat tersebut jika bercampur dengan BBM maka serpihan karat akan menyumbat karburator atau sistem injeksi mobil. Sehingga mobil menjadi tersendat-sendat saat dijalankan.
Pengisian BBM secara penuh juga berlaku untuk kendaraan yang jarang dipakai. Jika akan meninggalkan mobil dalam waktu cukup lama, sepekan misalnya, isilah BBM secara penuh terlebih dahulu. Sehingga tak ada udara yang menghuni ruang tangki.
Â
Advertisement
Jangan Luber
Meski dianjurkan untuk mengisi secara penuh, akan tetapi tidak disarankan mengisinya sampai meluber atau sampai mulut tangki. Jika begitu, akan ada risiko lain yang bisa terjadi.
Bisa saja bensin akan tersedot kembali oleh pompa. Hal ini mungkin karena sistem keselamatan dari pompa SPBU.
Selain itu juga adanya risiko bensin tumpah. Hal ini cukup berbahaya karena jika terjadi sesuatu, misalkan percikan api, maka bisa menyambar mobil.
Sumber: Otosia.com