Liputan6.com, Jakarta Jika sebelumnya mesin diesel banyak digunakan kendaraan niaga seperti truk dan bus, ternyata populasi mobil pribadi penenggak solar juga tak kalah banyak.
Tak mau ketinggalan, beberapa kendaraan diesel juga telah mendapatkan teknologi canggih, seperti common rail direct injection yang membuat sistem pembakaran pada mesin diesel jauh lebih efisien.
Advertisement
Baca Juga
Sama seperti mesin bensin, mobil diesel pun membutuhkan perawatan agar memiliki performa maksimal. Berikut beberapa cara menjaga perfoma mobil diesel, seperti dilansir Garda Oto Minggu (6/9/2020).
1. Memanaskan Mesin Mobil
Berbeda dengan dengan mesin bensin, mobil diesel tidak memiliki busi. Oleh sebab itu, mobil diesel memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu dan tekanan yang tepat agar mesin bekerja dengan optimal.
Karena itu sebelum mobil digunakan, sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu selama empat hingga lima menit. Meskipun telah memiliki teknologi terbaru yang canggih, memanaskan mobil sebelum dipakai tidak memberikan kerugian.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
2. Menggunakan Bahan Bakar yang Sesuai
Untuk menjaga mesin tidak cepat rusak, mobil harus diisi dengan bahan bakar yang sesuai. Mesin diesel sendiri membutuhkan solar sebagai bahan bakarnya. Karenakan teknologi mesin telah terus meningkat, solar yang dibutuhkan juga harus memiliki kualitas terbaik. Semakin rendah kandungan sulfurnya semakin baik.
3. Rutin Mengganti Oli
Setiap mesin mobil perlu melakukan pergantian oli secara berkala. Hal ini juga berlaku pada mobil diesel. Penggantian oli mobil secara berkala dapat membantu mesin agar lebih awet. Selain mengganti oli secara berkala, kualitas oli juga perlu diperhatikan. Pilihlah oli dengan spesifikasi yang sesuai dengan mesin mobil.
Advertisement
4. Water Sedimenter
Bahan bakar solar biasanya mengandung sedikit air. Karena itu, setiap mobil diesel memiliki filter bahan bakar untuk memisahkan air dan bahan bakar. Filter ini harus diganti secara berkala agar mesin tidak cepat rusak.
Pada mobil diesel modern, terdapat sebuah alat yang disebut water sedimenter. Alat ini membantu mengidentifikasi berapa kandungan air pada bahan bakar. Jika indikator telah menyala, maka pengguna mobil harus membuang air pada water sedmineter karena telah mencapai angka maksimal.