Liputan6.com, Jakarta - Tes PCR kini menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat, untuk mengetahui apakah seseorang terpapar virus Corona Covid-19. Berbagai fasilitas kini tersedia untuk melakukan pengujian itu, mulai dari di rumah sakit, drive-thru, hingga bus.
Salah satunya, Mobile Lab Bio Safety Level 2 hasil karya dari Tim Gugus Tugas Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19). Bahkan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Wakil Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) meninjau bus tersebut.
Baca Juga
Mobile Lab Bio Safety merupakan laboratorium riset kolaborasi beberapa bidang teknologi, sebagai produk inovatif Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dapat digunakan sebagai pemeriksaan PCR dan dapat mengeluarkan hasil tes dalam waktu empat jam. Praktisnya, laboratorium tersebut dapat berpindah-pindah tempat.
Advertisement
"Saat ini kita harus terus berkarya dan berinovasi dan hal ini sangat diapresiasi. Salah satu dampak dari pandemi COVID-19 adalah munculnya berbagai inovasi yang dapat mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan angka penyebaran," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis dikutip dari Antara, Senin (25/1/2021).
Menko Luhut meninjau lab tes PCR mobile itu bersama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang S Brodjonegoro serta Kepala BPPT Hammam Riza di halaman parkir Gedung BPPT, Jakarta, Senin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Biaya
Pembangunan Mobile Lab Bio Safety itu membutuhkan biaya sebesar Rp3 miliar-Rp 6 miliar tergantung dari kelengkapan peralatannya dan akan didorong untuk lebih terjangkau agar dapat dibeli oleh berbagai lembaga, pemerintah daerah, serta swasta melalui program CSR.
Rencananya Mobile Lab tersebut akan dikirim pertama ke Tangerang, Banten.
"Berdasarkan saran dari Menristek Bambang, kita dapat menaruh mobile lab ini di berbagai provinsi yang angka konfirmasi positifnya tinggi, sehingga dapat menekan laju kenaikan angka tersebut," tambah Menko Luhut.
Advertisement