Daftar Harga Lengkap LSUV Bekas, Harga Mulai Rp 150 Jutaan

Mobil Low Sport Utility Vehicle (SUV) memiliki pesona yang disukai oleh konsumen Indonesia. Tampang gagah dan kemampuan menerobos jalan jelek menjadi daya tarik utama.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mei 2021, 09:05 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 09:05 WIB
Toyota Rush
Toyota Rush

Liputan6.com, Jakarta - Mobil Low Sport Utility Vehicle (SUV) memiliki pesona yang disukai oleh konsumen Indonesia. Tampang gagah dan kemampuan menerobos jalan jelek menjadi daya tarik utama.

Untuk market sini tersedia enam pabrikan yang menawarkan kendaraan jenis itu. Mayoritas jenama Jepang dan satu merek asal Tiongkok. Namun kali ini lebih spesifik pada unit bekas. Harganya amat bervariatif dengan pemakaian tiga sampai empat tahun. Bahkan banderol di area Jabodetabek termurah sampai Rp 150 jutaan. Simak opsi berikut. 

Toyota Rush

Toyota Rush generasi pertama, sangat berkarakter SUV. Bentuk bodi cenderung mengotak dan minim goresan di eksterior. Tampilan utuh memang terlihat senderhana, namun kesan kendaraan untuk bertualang begitu lekat. Apalagi ada tempat ban cadangan – disebut pual sebagai konde – di pintu belakang. Itu menambah kuat sebagai kendaraan lintas alam.

Sedangkan pada generasi lanjutan. Gaya SUV cenderung ditanggalkan. Kemudian ia bertransformasi dengan tarikan halus di sekujur tubuh. Bentuknya semakin melandai, bukan tegak seperti sediakala. Rush baru tampil kontemporer dan masih memiliki tugas menyasar kaum urban. Ada dua trim yang ditawarkan TAM. Rush G sebagai pilihan standar dan TRD Sportivo jadi kasta tertinggi berikut imbuhan body kit dan interior menawan. Kedua varian ini disediakan dengan pilihan transmisi manual dan otomatis konvensional empat speed. Ia tetap layak dimiliki lantaran nama besar Toyota.

Unit pacu Toyota Rush menggendong mesin bensin 2NR Dual VVT-i DOHC 1,5 liter naturally aspirated. Hasil pembakaran memberi daya 104 PS pada 6.000 rpm. Lalu dorongan torsi maksimal 134 Nm pada 4.200 rpm. Penyaluran tenaga menggunakan transmisi otomoatis 4-speed atau manual lima percepatan ke roda belakang. Jantung pemacu ini masih sama dengan milik Avanza.

Lalu sebagai penyokong, suspensi jenis MacPherson Strut with Coil Spring dipasang di depan. Kemudian tipe Semi Independent Torsion Axle Beam ditanam pada kaki-kaki belakang. Kalau pada generasi terbaru (2018) posisi atau caster angle di keempat sudut disesuaikan dengan perubahan racikan baru. Kalau klaim dari Toyota, ini salah satu penyebab Rush terasa lebih enak dikendarai dan dikendalikan. Bantingan tidak keras, masih relatif empuk. Tapi stabilitas kala melesat kencang masih bisa didapat. Dan tetap dalam sudut pandang kendaraan keluarga, parameternya.

Walau Anda mengincar Rush bekas, disarankan lansiran 2018. Rasanya tak perlu ragu untuk mengambil varian tertinggi atau TRD. Keamanan berkendara bagi keluarga jadi hal utama. Apalagi trim paling atas ini sudah mengantongi sertifikasi lima bintang sempurna dari Asean NCAP. Dalam uji tabrak depan dan samping, ia terbilang aman. Jika kita bedah lebih perinci. Rush TRD memiliki peranti Anti-lock Braking System, Electronic Brake Force Distribution (EBD), Brake Assist (BA), Secured Hill-Start Assist dan Vehicle Stability Control (VSC). Lalu enam titik airbag, start/stop button, keyless, kamera belakang, sistem kemudi dua arah. Bahkan kemampuan ini lebih unggul dari lawan.

Head unit touchscreen pun bisa dinikmati pada seluruh varian. Kendati begitu, sistem integrasi smartphone masa kini seperti Android Auto atau Apple CarPlay belum dapat dinikmati. Terbatas di mirroring via Miracast atau Web Link. Namun setidaknya sudah ada konektivitas eksternal berupa USB dan Bluetooth. Kalau mau memanja telinga, unit TRD siapkan 8 buah speaker. Di samping itu, layarnya sendiri sanggup menampilkan penginderaan dari kamera belakang.

Toyota Rush TRD MT 2017: Rp 165 juta

Toyota Rush TRD AT 2017: Rp 175 juta

Toyota Rush G AT 2018: Rp 195 juta

Toyota Rush TRD AT 2018: Rp 208 juta

Toyota Rush TRD AT 2019: Rp 215 juta

Toyota Rush TRD Sportivo AT 2020: Rp 240 juta

 

Daihatsu Terios

Daihatsu: New Terios Dibuat Atas Masukan Konsumen
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyebut pengembangan New Terios dibuat atas masukan dari pengguna Terios di Indonesia.

Kembaran Rush juga tersedia dari Daihatsu Terios. Tak perlu diragukan lagi menyoal kapasitas angkut. Dari luar bisa dilihat kalau ia mumpuni untuk membawa anggota keluarga bepergian. Pun secara dimensi. Generasi terbaru menjanjikan sisi akomodatif dengan mencatatkan angka 4.435 x 1.695 x 1.705 mm (PxLxT). Sebagai tambahan, Terios memiliki wheelbase panjang sampai 2.685 mm.

Satu keunggulan dimilikinya adalah ground clearance tinggi. Total jarak terendah bodi ke tanah sejauh 220 mm berarti sanggup melangkahi rintangan terutama pada jalan berlubang. Kekhawatiran ketika menghadapi kontur jalan buruk semakin minim sebab memiliki komposisi kaki-kaki tangguh. Di depan mengandalkan McPherson Strut plus stabilizer sementara poros belakang terpasang rigid axle bersama per keong dan stabilizer. Sama milik Rush.

Begitu Anda masuki kabin, head unit varian termurah ini telah mengadopsi sarana hiburan touchscreen berisi kemampuan pemutar DVD, USB, dan Aux. Lalu, panel AC mengusung set kontrol digital. Mungkin terbaca sebagai gimik sebab tanpa dibarengi kehadiran pengatur suhu otomatis. Setidaknya terdapat fitur memori untuk settingan AC. Jangan khawatir penumpang belakang kepanasan karena blower AC eksis untuk baris belakang.

Fitur keselamatan tidak dikompromikan meski dijual relatif murah. Contoh peranti pengereman ABS plus EBD, bukan merupakan barang eksklusif penduduk kasta atas. Tersedia sebagai standar seluruh varian. Andai celaka tak terelakkan, Dual SRS Airbag siap mengembang. Jadi perlindungan tambahan dari safety belt lengkap kemampuan pretensioner dan force limiter di bangku depan. Sementara itu, empat penumpang belakang kebagian sabuk pengaman tiga titik dan head rest. Hanya satu penduduk kabin paling tengah berbekal perlindungan minim padahal berada di titik paling berbahaya. Sebatas sabuk pengaman dua titik dan tanpa headrest.

Menyoal bantuan ekstra bagi pengemudi terbilang sepi meski tidak sampai kosong melompong. Pasalnya, head unit touchscreen belum dibarengi sokongan kamera mundur. Meski begitu, setidaknya tetap tersedia bantuan bermanuver. Tubuh panjang memang terkadang menyulitkan melihat ke belakang saat mundur. Apalagi saat kabin terisi penumpang atau barang. Untuk itu, tersemat sensor parkir demi memberikan arahan seberapa dekat rintangan di belakang.

Jantung mekanis Terios dibekali pemacu 2NR-VE yakni unit empat silinder 1.500 cc DOHC Dual VVTi. Persis milik Toyota Rush. Lontaran tenaga tergolong moderat, hanya sanggup gelontorkan 104 PS di 6.000 rpm. Lalu, torsi 136 Nm puncak didapat pada 4.200 rpm dan tersalur seluruhnya ke roda belakang.

Daihatsu Terios X AT 2017: Rp 155 juta

Daihatsu Terios R AT 2017: Rp 165 juta

Daihatsu Terios R DLX MT 2018: Rp 183 juta

Daihatsu Terios R DLX AT 2018: Rp 190 juta

Daihatsu Terios R DLX AT 2019: Rp 190 juta

Daihatsu Terios R AT 2020: Rp 215 juta 

Honda BR-V

Honda BR-V
Foto: Gesit Prayogi/Liputan6.com

Opsi lain di kalangan LSUV berupa Honda BR-V. Enjin terpasang di balik bonet pakai jenis 1,5 liter SOHC i-VTEC yang menghasilkan tenaga maksimal 120 PS pada 6.600 rpm. Lalu torsi optimal 145 Nm di 4.600 rpm. Untuk indonesia punya opsi manual enam percepatan dan CVT. Sebagai kendaraan tualang, ia memiliki jarak pijak tanah 201 mm. Besarannya cukup dalam menapaki berbagai medan jalanan.

Lalu peranti keamanan berkendara. Demi keselamatan pengendara, Honda BR-V dibangun di atas struktur rangka G-CON + ACEâ„¢ with Side Impact Beam. Gunanya meredam benturan saat terjadi kecelakaan. Sistem pengereman ABS + EBD, Vehicle Start Assist (VSA) demi menjaga stabilitas kendaraan. Serta Hill Start Assist (HSA) guna memudahkan akselerasi setelah berhenti di tanjakan. Sedang dalam aspek keamanan, ia didukung immobilizer dan alarm system sebagai standar semua varian.

Secara visual, kisi-kisi depan BR-V tampak lebar dengan lapisan kromium tengah sebagai tempat logo H tegak bernaung. Guratan sudah mulai usang, sehingga perlu rombakan total di sekujur tubuh. Di generasi sekarang, semua model memakai pelek 16 inci dual tone baru dengan profil ban 195/60. Selebihnya antena sirip hiu, bumper belakang, reflektor vertikal senantiasa tersedia. Di dalam BR-V, terdapat fitur standar baru seperti speaker tweeter, pencahayaan di belakang, filter kabin, AC digital, keyless entry dan tombol start-stop.

Jika Anda membeli BR-V Prestige, maka mendapatkan layar monitor 8 inci floating capacitive touchscreen. Ia kompatibel dengan berbagai format musik. Seperti AM/FM radio, MP3/WMA, bluetooth, smartphone connection, aux input dan USB port. Bahkan lebih lengkap, tersemat smart connectivity web link. Anda dapat terhubung antara smartphone dan monitor, menampilkan beberapa aplikasi tertentu, misal Youtube. Harga bekasnya pun tak kalah kompetitif.

Honda BR-V E MT 2017: Rp 150 juta

Honda BR-V E CVT 2017: Rp 168 juta

Honda BR-V E CVT Prestige 2017: Rp 180 juta

Honda BR-V E CVT 2017: Rp 178 juta

Honda BR-V E CVT Prestige 2018: Rp 185 juta

Honda BR-V E CVT Prestige 2019: Rp 210 juta

Honda BR-V E CVT Prestige 2020: Rp 230 juta

Xpander Cross

Mitsubishi Xpander Cross
Mitsubishi Xpander Cross (Septian/Liputan6.com)

Ada kekurangan dan kelebihan Mitsubishi Xpander Cross sebelum benar-benar menjatuhkan pilihan. Misal fitur keamanan pasif hanya dibekali dual airbag. Padahal Toyota Rush TRD terbaru sudah dipasang enam kantong udara. Faedah dari komponen ini untuk melindungi pengemudi dan penumpang. Sehingga memperkecil peluang terjadi luka parah atau kematian bila terjadi kecelakaan. Semakin banyak jumlahnya, kian baik guna meminimalisasi risiko cedera.

Kemudian, di bagian pendingin kabin. Xpander Cross cuma mengandalkan sistem AC model kenop putar. Sementara Rush, Terios dan BR-V sudah digital plus bermacam fungsi pengaturan. Paling dasar, sistem digital tersisip tombol auto. Fungsinya mengatur suhu serta aliran angin kabin sesuai dengan setingan dalam kontrol unit. Sehingga penghuni lebih nyaman. Seyogianya Mitsubishi membekali itu di varian tertinggi.

Lalu enjin tertanam juga sama dari reguler. Xpander Cross mengandalkan mesin MIVEC naturally aspirated 1,5-liter. Tenaga mencapai 105 PS pada 6.000 rpm. Lalu torsi puncak 141 Nm di 4.000 rpm, yang disalurkan melalui penggerak roda depan. Jelas masih kalah dari BR-V dengan suplai daya 120 PS dan torsi 145 Nm. Ada penyempurnaan dari MMKSI, tapi hanya sebatas cover engine baru. Crossover MPV diklaim lebih senyap mendekati 80 persen articulation index.

Namun beruntung, ia mengantongi kelengkapan peranti keselamatan. Sehingga bisa menjadi nilai jual dan penutup kekurangan. Crossover anyar Mitsubishi termahal punya fitur Antilock Braking System (ABS), Brake Assist (BA), Electronic Brake force Distribution (EBD). Ditambah Active Stability Control (ASC) serta Hill Start Assist (HSA). Sedang peranti pasif, beberapa di antaranya: Supplemental Restraint System (SRS) Airbag, sabuk keselamatan dengan Pretension, berikut Force Limiter.

Kemudian ISOFIX atau pengait pada kursi baris kedua untuk mengunci bangku anak-anak. Active Stability Control juga tersedia, guna mencegah terjadinya over steer ataupun under steer saat manuver. Termasuk struktur rangka bodi RISE (Reinforced Impact Safety Evolution) pada Small MPV andalan Mitsubishi Indonesia.

Cruise control juga menjadi keunggulan yang tak dimiliki lawan. Tinggal tekan tombol itu di kanan setir selanjutnya atur set ke bawah sesuai dengan kebutuhan laju mobil. Anda pun bisa melesat tanpa injak pedal gas. Alhasil kaki lebih relaks dan cukup berjaga di pedal rem guna membatalkan kerja fitur serta menghela kecepatan mobil. Jujur, kalau Anda bisa mendapat kendaraan bekas dengan kondisi nyaris seperti anyar, tak jadi problem. Semua sudut pandang bergantung pada kebutuhan. Tinggal bagaimana kesepakatan bersama keluarga. Simak harga sekennya.

Mitsubishi Xpander Cross MT 2019: Rp 235 juta

Mitsubishi Xpander Cross AT 2019: Rp 245 juta

Mitsubishi Xpander Cross AT 2020: Rp 255 juta 

Suzuki XL7

Suzuki XL7
Suzuki XL7 mencoba peruntungan di kelas medium SUV. (Septian/Liputan6.com)

Untuk tipe tertinggi Suzuki XL7 Alpha. Nilai yang dijual ke konsumen berupa fitur. Seperti Smart E-Mirror pertama di kelasnya. Ia berfungsi sebagai kaca spion digital berbekal dua kamera. Posisi tepat di spion tengah dan di belakang mobil. Selain berfungsi layaknya dashcam, perangkat juga dapat merekam aktivitas mobil, menangkap momen tak terduga. Serta meningkatkan kemampuan berkendara saat memarkir kendaraan.

XL7 kasta atas jua dilengkapi Keyless Push Start-Stop Button, Ventilated Cup Holders, AC Digital Auto Climate with Heater serta Power Outlet hingga baris ketiga. Selain itu fitur keselamatan menjadi salah satu unggulan. Seperti terpasangnya Pedestrian Protection dan Child Proof Door Lock. Sederet perangkat menang ditujukan untuk dapat menarik konsumen. Baik untuk berjiwa muda maupun yang sudah berkeluarga.

Peranti keselamatan terpasang lumayan baik. Mencakup dual SRS Airbag, hill hold assist supaya mobil tak menggelundung di tanjakan. Selanjutnya parking sensor, high speed alert, sistem pengereman ABS + EBD dan ESP. Semua ini ditawarkan sebagai standar pabrik. Lantaran dijadikan kasta tertinggi, XL7 diimbuhi SmartPlay Studio 7 inci berikut multikonektivitas.

Mekanikal pacu Suzuki XL7, mengandalkan mesin bensin serupa dengan Ertiga. Enjin berkode K15B terpasang, berkonfigurasi 4-silinder, berkapasitas 1,5 liter Naturally Aspirated. Embusan daya 105 PS pada 6.000 rpm dan torsi puncak 138 Nm pada 4.400 rpm. Tenaga selevel Xpander Cross, namun ada sedikit kalah selisih torsi 3 Nm. Kendaraan ini berbasis platform Heartech yang diklaim ringan serta lincah.

Hingga pemakaian 50.000 km atau 2,5 tahun pelanggan tidak perlu membayar biaya servis dan spare part, semuanya bebas biaya. Barulah penggunaan sejauh 100 ribu km atau lima tahun kepemilikan XL7, konsumen cuma mengeluarkan duit sekitar Rp 3.800 saban hari. Biaya kepemilikan Suzuki XL7 diklaim sangat kompetitif di kelasnya. Ongkos berkala crossover MPV Suzuki ini selama lima tahun atau 100.000 km (mana yang tercapai lebih dulu) hanya berkisar di angka Rp 6,9 juta. Baik untuk transmisi manual maupun otomatis. Unit bekas lumayan banyak turun harga.

Suzuki XL7 Zeta MT 2020: Rp 180 juta

Suzuki XL7 Beta MT 2020: Rp 214 juta

Suzuki XL7 Beta MT 2020: Rp 214 juta

Suzuki XL7 Alpha AT 2020: Rp 229 juta

DFSK Glory 560

DFSK Glory 560 di jalan bebas hambatan, Sukabumi, Jawa Barat
DFSK Glory 560 di jalan bebas hambatan, Sukabumi, Jawa Barat

Hanya DFSK Glory 560 yang beda sendiri, ia disenjatai mesin induksi turbo. Sehingga resultan pembakaran mobil Cina paling unggul dari deret lawan sekelas. Ia memberi torsi maksimal 220 Nm rentang 1.800-4.000 rpm. Tenaga puncak 150 PS di 5.600 rpm. Ouput disalurkan via transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) atau opsi manual 6-speed.

Glory 560 memiliki redaman depan McPherson Strut dan penyokong roda belakang Multi-Link Coil Rear Suspension. Ini yang berbeda dari rival di kelas LSUV. Pasalnya lawan sepadan rata-rata mengandalkan Torsion Beam di belakang. Faktanya, Multi-Link itu memiliki sambungan konstruksi dari beragam titik dan sudut.

Amat kompleks sistem redamannya, lantaran punya tiga lengan atau lebih. Perati berfungsi meredam macam arah gaya yang diterima roda. Baik dari depan, bawah, samping maupun atas. Maka menjadi masuk akal bila LSUV rakitan Cikande ini dibilang memberi stabilitas lebih. Bahkan rasa nyaman berkendara di jalur perkotaan atau kontur jalan tak rata.

Untuk memikat hati konsumen, DFSK membekali Glory 560 dengan banyak peranti keselamatan komplet. Amsal sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS), siap menjaga dari roda terkunci dan kehilangan traksi akibat pengereman mendadak. Electronic Brake-Force Distribution (EBD) berfungsi meratakan kekuatan rem pada keempat cakram. Emergency Brake Assist (EBA) bisa membantu pengemudi menambah kekuatan rem secara otomatis saat kondisi panik.

Hill Hold Control (HHC) sanggup menjaga mobil tidak menggelundung saat berhenti di jalanan menanjak. Electronic Stability Program (ESP) bekerja menjaga stabilitas kendaraan di berbagai kondisi. Traction Control System (TCS) mendistribusi cengkeraman yang cukup di setiap roda demi mengatasi oversteer atau understeer. Lalu terpasang dual airbag untuk meminimalisasi terjadinya cedera pengemudi dan penumpang ketika alami tabrakan frontal. Dan terakhir, Electric Parking Brake mempermudah mengaktifkan rem parkir lebih praktis, tanpa tuas lagi.

Jok Glory 560 berbentuk cekung di bagian tengah, agak semi bucket. Sehingga dapat mengurangi ketegangan otot saat duduk dan memangku Anda lebih baik. Interiornya pun lumayan. Banyak sentuhan soft touch dan kombinasi kulit sintetis yang bisa diapresiasi. Lanjut ke sektor hiburan, pabrikan Cina ini tidak pelit menyuguhkan peranti audio.

Floating monitor layar sentuh 8 inci bikin mobil terasa premium, meski banderolnya relatif miring. Anda bisa mendendangkan musik dari radio, MP3 dan video, Mirroring Smartphone berbasis iOS dan Android. Termasuk bisa mengakses GPS, view rear camera untuk mempermudah parkir, sampai koneksi bluetooth agar memaksimalkan integrasi selama perjalanan. Walau sangat muda, unit bekas sangat murah. (Alx/Raju)

DFSK Glory 560 1.5 Turbo CVT 2019: Rp 170 juta

DFSK Glory 560 1.5 Turbo CVT Luxury 2019: Rp 180 juta

DFSK Glory 560 1.5 Turbo CVT Luxury 2020: Rp 210 juta  

Sumber: Oto.com

Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain

Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya