Liputan6.com, Jakarta - Cairan anti-bocor kini bayak beredar di pasaran. Produk tersebut, disebut cukup ampuh untuk mencegah ban tubeless bocor, dan pastinya tidak merepotkan pengguna motor ketika si karet bundar tertusuk paku atau benda tajam lainnya saat di jalan.
Namun ternyata, banyak pabrikan ban yang sejatinya tidak merekomendasikan penggunaan cairan anti-bocor tersebut, karena memiliki efek yang buruk bagi komponen lain.
Dijelaskan Head of Promotion PT Banteng Pratama Rubber (Mizzle), Freddy Yohannes, penggunaan cairan anti-bocor ini sejatinya tidak merusak ban, tapi merusak pelek motor.
Advertisement
"Kita pernah coba cairan anti-bocor ini tidak kita lepas selama tiga tahun. Akhirnya pelek hancur karena korosi dan karatan," jelas Freddy di kantornya, beberapa waktu lalu.
Lanjutnya, cairan anti-bocor ini saat berada di dalam ban akan berbentuk gel. Dan sejatinya bisa lepas dari ban, tapi tidak di pelek.
"Memang jika ban bocor, cairan ini akan menutup selama masih berfungsi. Tapi, ada beberapa saat gel-nya itu keras, dan tidak bisa mengalir menutup lubang yang bocor," tambahnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidak Direkomendasikan
Sementara itu, belum diketahui pasti, hingga berapa lama cairan anti-bocor ini berfungsi atau tetap mengalir di ban untuk menutupi lubang yang bocor,
"Kalau sudah jadi gel tidak akan berfungsi lagi. Tapi kita tidak merekomendasi penggunaan cairan tersebut," pungkasnya.
Â
Advertisement