Liputan6.com, Jakarta - Manufaktur kendaraan roda empat di Thailand diperkirakan akan melampaui angka 1,6 juta unit tahun ini. Hal tersebut, dikatakan oleh Federasi Industri Thailand (FTI). Pencapaian ini, didukung oleh pembukaan kembali ekonomi di Negeri Gajah Putih, serta peningkatan kepercayaan konsumen.
Dilaporkan Bangkok Post, dijelaskan Wakil Ketua dan Juru Bicara Otomotif FTI, Surapong Paisitpatanapong, manufaktur kendaraan di Thailand telah mencatat total produksi sebanyak 1,53 juta unit pada periode Januari hingga November 2021. Jumlah tersebut, mengalami peningkatan 19,3 persen dari tahun lalu.
Selain itu, FTI juga berharap total volume produksi Thailand antara 1,68 hingga 1,69 juta unit. Sebelumnya, menyusul kebijakan lockdown akibat kasus Covid-19 di negara tersebut, telah menyebabkan kekhawatiran terkait penjualan kendaraan yang melambat.
Advertisement
“Target 11 bulan semakin mendekati target (setahun). Itu belum termasuk peningkatan penjualan dari Motor Expo dan penjualan mobil di bulan Desember,” kata Surapong mengutip dua faktor yang diharapkan dapat lebih mendorong volume produksi kendaraan.
Melihat tahun depan, FTI mengharapkan produksi kendaraan mencapai volume hingga 1,8 juta unit, dan dari jumlah itu, ekspor akan mencapai 900.000 hingga 950.000 unit.
Sementara itu, manufaktur kendaraan di Thailand pada November mencapai 165.353 unit, yang merupakan angka bulanan tertinggi pada 2021. Ekspor telah menjadi kontributor utama, terhitung 54,5 persen atau 90.112 unit dari angka tahun ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Produksi mobil Indonesia
Sementara itu, berdasarkan data Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), untuk produksi mobil Tanah Air hingga November 2021, sudah menembus angka 1.003.570 unit. Sedangkan ekspor CBU, sudah mencapai 267.224 unit dan sudah bergerak menuju recovery.
"Jenis dan tipe yang masih dominan, masih MPV, LCGC atau KBH2 masih menjadi tulang punggung produksi maupun penjualan dalam negeri," tambahnya.
Peningkatan penjualan ini, tidak lepas dari kebijakan PPnBM-DTP. Pasalnya, sejak diberlakukan relaksasi tersebut, penjualan langsung meningkat tajam, dengan periode Maret hingga November 2021, mencapai angka 688.413 unit.
Advertisement