Liputan6.com, Mandalika - Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2022 yang berlangsung pada Jumat hingga Minggu (18 - 20 Maret 2022)Â menjadi pesta para pencinta roda dua di Indonesia dan dunia.
Selain menyaksikan ajang balapan di sirkuit Mandalika, para pengunjung bisa berburu suvenir yang ditawarkan di sekitar area sirkuit.
Baca Juga
Pengunjung dapat dengan mudah melihat tenda-tenda yang menawarkan beragam produk, mulai dari makanan, produk khas Lombok, apparel yang terkait dengan sepeda motor, hingga official merchandise yang hanya bisa ditemukan saat gelaran MotoGP berlangsung.
Advertisement
Salah satu booth yang wajib dikunjungi para penggemar MotoGP adalah merchandise pembalap Valentino Rossi. Semua barang yang dijual di sini tentu berkaitan dengan pembalap yang identik dengan no 46.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, pernak-pernik yang ditawarkan mulai dari gantungan kunci, magnet kulkas, baju, hingga topi. Kisaran harganya mulai dari Rp 250 ribu hingga 1 jutaan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pembalap Muda Yamaha Sebut Cuaca Panas di Mandalika Seperti Sauna
Sesi free practice di Pertamina Grand Prix of Indonesia yang berlangsung pada Jumat (18 Maret 2022) lalu menghasilkan beragam cerita unik.
Salah satunya kondisi cuaca di sirkuit yang dialami oleh pembalap muda Manuel Gonzalez dan Keminth Kubo dari Yamaha VR46 Master Camp Team yang berlaga di kelas Moto2.
"Cuacanya sulit, kita berada di tempat sangat panas dan dekat dengan laut. Sinar matahari sangat panas, suhu aspal lebih dari 60 derajat, sulit untuk mengetahui batas kemampuan ban di suhu ini, " ungkap Manuel Gonzalez kepada wartawan saat ditemui secara virtual, kemarin (18/3).Â
Pembalap asal Spanyol tersebut mengaku panasnya suhu membuatnya sulit untuk bernapas. "Saat balapan 25 putaran nanti, saya akan mencoba tenang dan menyelesaikan balapan sesuai dengan objektif," lanjut Gonzalez.
Hal senada diungkapkan oleh Keminth Kubo soal cuaca yang tidak bisa diprediksi. "Saya mencoba tidur Kamis malam , saya melihat layar smartphone, prediksi cuaca (saat free practice) cerah dan sedikit basah. Saat bangun esok pagi, ternyata hujan seperti badai. Kencang sekali, ini membuat saya bingung," ungkap Kubo.
Menurutnya, karakter panas sirkuit Mandalika berbeda dengan kawasan Eropa maupun Thailand. "Panasnya seperti sauna, seakan-akan seperti sauna bersama-sama di atas motor," pungkas Kubo.Â
Advertisement