Mengenal Cara Kerja Teknologi Hybrid Honda e:HEV

Honda memanfaatkan ajang GIIAS 2022 untuk memamerkan visi elektrifikasi sekaligus memperkenalkan dua model e:HEV. Menurut Honda, teknologi hybrid pada model e:HEV menjadi jembatan transisi menuju elektrifikasi sepenuhnya.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 16 Agu 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2022, 09:03 WIB
Teknologi Honda e:HEV
Teknologi Honda e:HEV (HPM)

Liputan6.com, Jakarta - Honda memanfaatkan ajang GIIAS 2022 untuk memamerkan visi elektrifikasi sekaligus memperkenalkan dua model e:HEV. Menurut Honda, teknologi hybrid pada model e:HEV menjadi jembatan transisi menuju elektrifikasi sepenuhnya.

“Bagi Honda, teknologi harus selalu mengikuti kebutuhan konsumen dan lingkungannya. Kami menilai bahwa teknologi hybrid merupakan jembatan yang tepat sebagai transisi dari teknologi mesin berbahan bakar minyak menuju elektrifikasi sepenuhnya, karena memberikan kesempatan bagi konsumen untuk mengenal dan membiasakan diri dengan teknologi baterai, ” ungkap Yusak Billy, Sales Marketing & Business Innovation Director PT Honda Prospect Motor .

Teknologi e:HEV merupakan sistem hybrid yang diklaim memberikan performa dan kenyamanan berkendara dari kecepatan rendah, menengah hingga maksimal. Teknologi e:HEV adalah sistem dengan tingkat kebebasan dimana kedua motor dan mesin dapat beroperasi secara independen.

Sistem e:HEV terdiri dari empat komponen utama, yaitu Atkinson Cycle Engine, Electronic CVT (e-CVT), Intelligent Power Unit, dan Power Control Unit. Atkinson Cycle Engine merupakan mesin Direct Injection, 4-cylinders DOHC i-VTEC yang menggunakan bahan bakar bensin. Pada sistem e:HEV, mesin ini berfungsi untuk memberikan tenaga kepada motor generator sehingga dapat menghasilkan daya listrik untuk menggerakkan motor drive, memberikan tenaga langsung ke roda saat berkendara di kecepatan tinggi, dan mengisi daya baterai.

Putaran mesin kemudian diteruskan oleh motor generator yang berada di dalam e-CVT untuk menghasilkan daya listrik dengan efisiensi tinggi dan mengisi daya baterai. Sementara motor drive di dalam e-CVT berfungsi menyalurkan putaran ke roda dengan tenaga dan traksi yang tinggi, serta menghasilkan daya listrik saat deselerasi.

Kinerja motor pada E-CVT dikontrol oleh Power Control Unit yang juga sekaligus berfungsi untuk mengontrol kebutuhan listrik antara baterai dan motor. Daya listrik pada sistem e:HEV disimpan dalam Intelligent Power Unit yang menggunakan Lithium Ion Battery berkapasitas tinggi. Unit ini mempunyai kapasitas penyimpanan daya hingga 300V.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mode Berkendara

Sistem e:HEV mempunyai tiga mode berkendara, yang secara otomatis akan berganti sesuai dengan kondisi pengendaraan dan beban mesin.

Dalam kondisi berkendara normal dengan beban mesin rendah, sistem akan menggunakan mode EV dimana hanya baterai yang menggerakan motor sehingga tidak ada bensin yang digunakan.

Saat mobil berakselerasi dengan lebih kuat, sistem akan menggunakan model Hybrid dimana mesin dan baterai bekerja bersamaan untuk menghasilkan keseimbangan antara tenaga dan efisiensi bahan bakar.

Saat berkendara dalam kecepatan tinggi, sistem akan menggunakan mode Engine Drive, dimana mesin secara penuh akan menggerakan roda untuk menghasilkan tenaga lebih besar sekaligus mengisi daya baterai secara bersamaan.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya