Penjualan Mobil Indonesia Unggul di Asia Tenggara, Jumlah Produksi Kalah dari Thailand

Penjualan mobil di Indonesia terus mengalami pertumbuhan sepanjang 2022.

oleh Arief Aszhari diperbarui 28 Sep 2022, 10:04 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2022, 10:04 WIB
Jejeran unit produksi mobil Daihatsu
Jejeran unit produksi mobil Daihatsu (Daihatsu)

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan mobil di Indonesia terus mengalami pertumbuhan sepanjang 2022. Bahkan, dibanding negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia masih yang tertinggi hingga Juli 2022.

Berdasarkan data Asean Automotive Federation (AAF), Indonesia mampu mengirim sebanyak 561.281 unit pada Juli 2022. Jumlah tersebut, naik 22 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya sebesar 460.105 unit.

Namun dari sisi produksi, Thailand masih lebih unggul dibanding Indonesia hingga Juli 2022. Tercatat, hingga bulan ke-7 2022, produksi mobil Indonesia sebanyak 781.264 unit. Jumlah tersebut, memang naik 32,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, sejumlah 588.916 unit.

Sementara itu, jumlah produksi mobil di Thailand hingga Juli 2022 menembus angka 1.054.045 unit, atau naik 8,9 persen dari tahun sebelumnya sebesar 967.764 unit. Jumlah tersebut, sekaligus menandakan Thailand masih jadi raja roduksi mobil untuk kawasan Asia Tenggara.

Sedangkan peringkat ketiga, diisi Malaysia yang memproduksi sebanyak 369.994 unit. Kemudian, di peringkat keempat ada Vietnam yang produksi mobil sebanyak 142.445 unit, Filipina 48.166 unit, dan Myanmar 3.048 unit.

Secara kumulatif, produksi mobil di Asia Tenggara hingga Juli 2022 mencapai 2.398.962 unit.

Pemerintah Pastikan Produksi Kendaraan ICE Tetap di Indonesia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah merencanakan ekspor mobil di Pelabuhan Patimban, Jawa Barat sebanyak 160.000 unit pada 2022.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemerintah merencanakan ekspor mobil di Pelabuhan Patimban, Jawa Barat sebanyak 160.000 unit pada 2022. ( Foto: Fotografer Pribadi Presiden, Agus Suparto)

Akselerasi percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) terus digenjot pemerintah. Bahkan, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022, tentang kendaraan dinas listrik bagi pejabat pusat dan daerah.

Sesuai Inpres tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendapat tugas untuk melakukan percepatan produksi berbagai jenis KBLBB, baik sepeda motor maupun mobil.

“Kemenperin berkomitmen mendukung upaya transformasi ini. Hal ini sejalan dengan peta jalan pengembangan KBLBB yang telah disusun oleh Kemenperin,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif, beberapa waktu lalu.

Tugas lain yang harus dijalankan oleh Kemenperin adalah memberikan dukungan teknis untuk pendalaman struktur industri KBLBB dalam negeri agar mampu memenuhi target capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Selanjutnya, melakukan percepatan pengembangan komponen utama dan komponen pendukung industri KBLBB.

“Kami juga ditugaskan untuk melakukan percepatan produksi peralatan pengisian daya (charging station) dan komponen penunjang industri KBLBB,” jelasnya.

Dengan akselerasi peningkatan produksi KBLBB, Jubir Kemenperin menyampaikan bahwa kendaraan dengan mesin mobil sistem bakar atau Internal Combustion Engine (ICE) masih tetap diproduksi di Indonesia. Hal ini mengingat Indonesia sudah memiliki roadmap industri KBLBB.

Pada 2025, jumlah KBLBB di Indonesia ditargetkan mencapai 400 ribu unit atau 25 persen dari total produksi kendaraan bermotor roda empat yang akan mencapai 1,6 juta unit.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya