Liputan6.com, Jakarta - Sepak terjang tim balap pabrikan Toyota Gazoo Racing Indonesia kembali melanjutkan tradisinya untuk mengikuti ajang balap di luar negeri. Kali ini, salah satu pembalap touring andalannya, Jordan Johan, diturunkan untuk mengikuti kompetisi Grand Final Toyota Yaris Cup 2022 yang dilangsungkan di Sirkuit Fuji Speedway, Jepang.
Dalam mengikuti kompetisi tersebut, Jordan Johan, akan menggeber Toyota Yaris dan beradu cepat dengan para pembalap lainnya di atas lintasan sirkuit.
Mengenai mobil balapnya, sangat jelas ini jauh berbeda dengan apa yang ia kemudikan di Indonesia. Di ajang Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM), Jordan, biasanya menggeber Toyota Agya.
Advertisement
"Jadi ini benar-benar hal baru untuk saya, dan ini harus diperlajari dengan cepat. Mengenai penyesuaian, sebenarnya ini jadi tantangan juga karena semua sangat berbeda mulai dari mobil balap, sirkuit, suhu udara serta lawan yang harus dihadapi," buka Jordan, kepada Liputan6.com.
Berdasarkan regulasi yang diterapkan oleh penyelenggara, mobil balap Toyota Yaris tersebut harus benar-benar memiliki spesifikasi bawaan pabrik. Settingan mesin, penggunaan ECU aftermarket, serta komponen racing lainnya tidak diperbolehkan.
"Secara garis besar memang mobil ini (Toyota Yaris) lebih kencang dari Toyota Agya yang saya bawa di Indonesia. Tapi bedanya ini adalah mobil balap one make race yang jauh lebih standar karena penggantian komponen hanya untuk suspensi, pelek dan ban serta penggunaan fitur safety rollbary sistem bolt on," tambah Jordan.
Sebagai Sarana Pembelajaran Bagi Pembalap
Adapun spesifikasi mobil yang digunakan ini hadir dengan platform TNGA (GA-B) untuk mobil kompak dan menampilkan bodi yang ringan dan sangat kaku dengan center of gravity yang rendah.
Selain itu, mobil ini juga dibekali dengan mesin tiga silinder berkubikasi 1.5 liter serta sistem transmisi manual enam percepatan atau Direct Shift-CVT.
Menanggapi eksistensi Toyota Gazoo Racing Indonesia dalam kompetisi tersebut, Dimitri Fitra Ditama, selaku Direktur TGRI menjelaskan ini memang merupakan sebuah pembelajaran bagi pembalap touring mereka.
"Kami memang kerap melakukan rolling untuk pembalap kami, khususnya pembalap ISSOM bisa merasakan balap di luar negeri. Dan balap ini juga kami manfaatkan untuk mengasah kemampuan pembalap dan serta mempelajari etika balap mereka yang tidak hanya di dalam negeri," beber Fitra.
Advertisement