Pengendara Sepeda Motor Wajib Tahu, Ini Waktu yang Tepat Menyalakan Lampu Sein

Dibutuhkan perilaku berkendara yang baik untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan diri sendiri serta orang lain. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi antara pengguna sepeda motor.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jan 2023, 16:03 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2023, 16:03 WIB
Berapa Meter Sebaiknya Menyalakan Lampu Sein Sebelum Berbelok?
Ilustrasi sein berwarna jingga dinyalakan sebelum sepeda motor belok kanan (Astra Motor Jateng)

Liputan6.com, Jakarta - Dibutuhkan perilaku berkendara yang baik untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan diri sendiri serta orang lain. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi antara pengguna sepeda motor.

Memberikan isyarat akan berbelok, berhenti, tanda posisi kendaraan, memberikan isyarat suara adalah tanda atau aba-aba yang ditujukan kepada pengguna lain sebagai informasi penting yang bakal berpengaruh terhadap keputusan pengguna jalan dalam mengoperasikan kendaraannya. 

Tanda atau sinyalnya belok disebut lampu sein (sign berarti tanda dalam bahasa Inggris) atau retting (richting berarti arah dalam bahasa Belanda) menggunakan warna oranye. Oke Desiyanto selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah menyarankan dalam penggunaanya adalah 3 detik sebelum berubah jalur atau lajur sudah menyalakan lampu tanda belok.

Sedangkan jika berbelok atau berubah arah maka 30 meter sebelum titik berbelok sudah menyalahkan sein. 

“Sebelum menyalakan lampu tanda belok untuk berubah arah atau berbelok, pastikan kondisi belakang aman dengan memanfaatkan spion dan lebih jelasnya melihat langsung ke arah belakang memeriksa kondisi belakang apakah aman untuk melakukan perpindahan arah atau berbelok,” kata Oke. 

Mengenai warna lampu tanda berwarna merah, punya sejarah panjang, Pemilihan warna telah menjadi kesepakatan dalam perjanjian international yang tertulis yang bertujuan meningkatkan  keselamatan jalan dan menerapkan aturan standar lalu lintas yang berlaku diseluruh dunia yaitu Vienna Convention on Road Traffic (1949). Dinyatakan pada konvensi tersebut salah satunya menetapkan lampu pengereman berwarna merah. 

Jadi sebenarnya warna lampu tanda berbelok atau berubah arah yang ditetapkan ini adalah jingga atau lebih familiar disebut oranye. Berbeda dengan warna kuning, warna jingga merupakan campuran antara merah dan kuning.

Pemilihan warna telah melalui penelitian ilmiah yaitu bahwa mata normal manusia sanggup menerima spektrum warna dengan panjang gelombang 400-700 nanometer (nm). 

Studi NHTSA Soal Sein

Sementara itu, warna merah memiliki panjang gelombang terpanjang yaitu 630-760 nm. Warna jingga atau orange juga panjang yaitu 590-630 nm. 

Bukti lain hasil studi yang dilakukan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) pada 2008 menunjukkan, tingkat respons pengendara meningkat 28% ketika melihat lampu sein berwarna orange atau jingga ketimbang lampu sein berwarna merah dan pengendara lain cenderung mudah menangkap sinyal tersebut. 

Lampu tanda belok di kendaraan dibuat berkedip agar menarik perhatian dan mudah dikenali, penempatannya pun di bagian tepi kanan dan tepi kiri dari kendaraan agar memudahkan pengguna pengendara lain membedakan arah belok.   

Sumber: Otosia.com

Infografis Macam-Macam Permainan Tradisional Populer
Infografis Macam-Macam Permainan Tradisional Populer. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya