Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, IBC Siap Produksi 21 Baterai Motor Listrik

Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, salah satunya dengan proyek standarisasi baterai dan swap

oleh Arief Aszhari diperbarui 14 Jun 2023, 15:07 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2023, 06:07 WIB
Ilustrasi Motor Listrik
Ilustrasi Motor Listrik (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, salah satunya dengan proyek standarisasi baterai dan swap. Sistem yang disebut Battery Asset Management Service (BAMS), yaitu sebuah platform ekosistem yang dapat mengakomodir pengguna motor listrik beberapa merek, dan juga konversi.

Dijelaskan Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Hattari menjelaskan, dengan kerja sama antara IBC dan beberapa produsen motor listrik ini akan menggunakan baterai produksi IBC dan suplai listrik dari PLN.

"Melalui program BAMS, IBC diproyeksi dapat memproduksi 21 ribu baterai pack pada 2023. 15 ribu untuk motor listrik dan 6.000 lainnya akan tersebar di swaping station di seluruh Indonesia," ujar Rabin, di sela-sela peluncuran BAMS, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Senin malam (12/6/2023).

Lanjut Rabin, BAMS tidak sebatas untuk menyediakan infrastruktur terintegrasi, namun juga akan dilengkapi dengan teknologi mutakhir. Salah satunya adalah teknologi yang mampu memantau tingkat kesehatan baterai motor listrik yang digunakan.

"Dengan menggunakan teknologi canggih, IBC akan pantau kesehatan baterai dan melakukan pemeliharaan preventif. Ini akan mengurangi biaya perawatan jangka panjang dan memberikan ke andalan bagi pengguna kendaraan listrik," urainya.

"Dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan energi masa depan, Kementerian BUMN mengajak semua pihak, baik pemerintah swasta, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi ini," tukas Rabin.

Indonesia Battery Corporation Tetapkan Standar Baterai dan Swap untuk Motor Listrik

Toto Nugroho, Direktur Utama (Dirut), IBC mengatakan, platform BAMS terdiri dari baterai, swap station, dan aplikasi IOT yang dapat terintegrasi.

"Dalam implementasi BAMS, bapak dan ibu akan menyaksikan langsung bagaimana melihat demonstrasi dari seluruh integrasi tadi, baik baterai, swapping, dan kendaraan motor listrik yang berbeda-beda," jelas Toto, di Kemenko Marves, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Selain itu, bersamaan dengan peluncuran BAMS juga dilakukan penandatanganan MoU dengan enam pelaku industri motor listrik, yaitu Gesits, Alva, Volta, Viar, United, dan konversi motor listrik, yaitu Bintang Racing team dan Spora EV.

"Kami sadar bahwa pengorbanan dari masing – masing pelaku ini cukup banyak karna harus melakukan penyelesaian di battery compartment, dan sistem elektrikal yang lain," pungkasnya.

Selain itu, Toto juga mengucapkan apresiasi kepada pemerintah yang terus mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik, khususnya sepeda motor. Dengan adanya kesepakatan ini, tentunya diharapkan bisa untuk terus mendorong penjualan.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya