Liputan6.com, Jakarta - Sistem pendingin motor berupa radiator, kini tidak hanya terdapat di model sport saja tapi juga skuter matik. Bahkan, banyak roda dua transmisi otomatis terlebih keluaran terbaru, sudah menggunakan radiator ini.
Namun, dalam praktik sehari-hari, memang masih banyak pemilik kuda besi yang acuh terhadap perawatan radiator itu sendiri. Banyak yang membiarkan coolant atau air radiator tak pernah diganti dalam jangka waktu yang lama.
Padahal, dengan coolant atau air radiator tidak diganti bisa menimbulkan efek negatif, salah satunya adalah overheat.
Advertisement
Berikut, dilansir laman Wahana Honda, apa saja dampak yang bakal terjadi jika malas mengganti air radiator:
Yang paling sering terjadi, adalah motor akan lebih mudah mengalami overheating mesin. Karena seiring pemakaian coolant, akan mengalami penurunan kualitas dan membuat proses pendinginan mesin jadi terhambat.
Kedua, temperatur mesin yang naik membuat komponen mesin jadi mengalami kerusakan. Lalu, munculnya kotoran dan karat di saluran air radiator, gara-gara air radiator sudah melampaui titik jenuh sehingga kandungannya sudah tidak bagus.Jika kotoran dibiarkan bisa menyumbat jalur air radiator yang ada di mesin motor. Sirkulasi yang tersumbat itu berbahaya, dan efeknya bikin overheat juga.
Sebagai informasi, untuk menjaga kenyamanan berkendara, sebisa mungkin coolant diganti minimal setiap satu tahun sekali.
Ini Risiko Jika Terlalu Sering Mematikan Mesin Skutik Pakai Standar Samping
Beberapa model skuter matik (skutik) yang beredar di pasaran sudah dilengkapi dengan fitur mematikan mesin hanya dengan menurunkan standar samping. Terkesan mudah dan gampang memang, tapi jangan terlalu sering menurunkan standar samping untuk mematikan mesin.
Dalam sejarahnya, kelahiran motor matik tidak memiliki fitur standar samping yang saat diturunkan mesin motor bisa langsung mati.
Untuk lebih aman, sebetulnya saat meninggalkan motor dalam kondisi standby mati. Sebelum teknologi ini ada, banyak pemilik motor matik yang meninggalkan motornya dalam keadaan mesin menyala.
Dan itu sangat membahayakan karena jika ada anak yang iseng maka motor bisa langsung terpental. Melalui fitur side stand switch, mesin motor akan mati jika standar samping diturunkan.
Disitat dari laman resmi Wahana Honda, jika terlalu sering mematikan skutik dengan menurunkan standar samping, maka akan ada dampak yang buruk ke kuda besi kesayangan.
Dijelaskan lebih lanjut, di bagian pangkal standar dihubungkan dengan engine control unit (ECU) untuk memutus sistem pengapian secara otomatis.
Pada dasarnya tidak masalah, namun ada potensi membuat aki soak. Jadi saat standar samping diturunkan, kunci kontak harus segera langsung dimatikan.
Karena pada saat mesin mati dengan menggunakan standar samping , kelistrikan motor tetap menyala.
Advertisement