Berawal dari Perusahaan Baterai, BYD Kini Menjelma Sebagai Raksasa Kendaraan Listrik

Build Your Dreams (BYD) harus melalui proses yang sangat panjang untuk bisa sampai sebesar sekarang ini. Setidaknya, perusahaan teknologi global asal Tiongkok itu membutuhkan waktu 30 tahun.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 23 Feb 2024, 08:12 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2024, 08:12 WIB
Mobil listrik BYD Seal
Mobil listrik BYD Seal (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Build Your Dreams (BYD) harus melalui proses yang sangat panjang untuk bisa sampai sebesar sekarang ini. Setidaknya, perusahaan teknologi global asal Tiongkok itu membutuhkan waktu 30 tahun.

Jacob Ma, Head of Training BYD Asia-Pacific sekaligus Assistant President Director PT BYD Motor Indonesia mengisahkan, BYD berdiri pada 1995 sebagai perusahaan baterai. Saat itu BYD menyewa rumah untuk dijadikan kantor yang hanya berisikan 20 pekerja.

"Namun setelah tiga tahun, kami mendirikan cabang di Eropa, dan dua tahun kemudian kami bekerja sama dengan dua raksasa selular dunia. Baru pada 2003 kami membuat mobil sendiri," terangnya di IIMS 2024.

Dirinya menuturkan, BYD baru memiliki kantor pusat setelah 12 tahun berkarir. Dan pada 2023 lalu, BYD telah menjelma sebagai produsen electric vehicle (EV) terbesar di dunia.

"Ini adalah 20 tahun yang sangat pendek untuk berkembang sepesat ini dan merupakan sebuah kebanggaan BYD telah mencapai hal tersebut," kata dia.

Dan hingga saat ini, jenama yang bermarkas di Shenzhen, Guangdong, China, itu telah menjual lebih dari enam juta unit New Energy Vehicle (NEV), alias kendaraan elektrifikasi.

Lebih lanjut Jacob menuturkan, teknologi yang diciptakan BYD terkait kendaraan listrik sangat beragam. Salah satunya Blade Battery yang diperkenalkan pada 2020 dan telah disematkan di setiap produk mobil listrik BYD.

Kemudian e-platform yang diperkenalkan pada 2021. Menurut Jacob, e-platform membuat ruang mesin menjadi lebih efisien dari segi ruang dan keamanan. Penemuan lainnya ialah sistem mesin eight in one powertrain yang sangat canggih.

Sebagai salah satu pemeran utama dalam industri baterai, BYD memiliki pengetahuan mendalam mengenai siklus hidup baterai, termasuk desain, produksi, dan daur ulang. Dan menurut Jacob, tidak semua produsen baterai memiliki kemampuan daur ulang seperti BYD.

"BYD sendiri bekerja sama dengan mitra untuk mengelola program daur ulang baterai, mengubahnya menjadi sumber energi lain yang disimpan dalam sistem penyimpanan energi, termasuk solar system. Hal ini membuat BYD memiliki ekosistem energi yang terintegrasi secara menyeluruh," katanya.

 


Dua Strategi Utama

Sekadar informasi, BYD memiliki dua strategi utama dalam menjalankan kegiatannya, yaitu transportasi energi hijau (green transportation) dan rantai industri yang menyeluruh (full industry chain).

Dalam strategi transportasi energi hijau, BYD ingin merevolusi semua kendaraan yang bergerak menjadi EV. Hal ini membuat BYD menginvestasikan banyak waktu dan biaya untuk mobil penumpang biasa dan seluruh kendaraan yang bisa diubah menjadi EV. Apabila strategi ini dapat berjalan 100 persen, maka akan dapat meningkatkan potensi pengurangan polusi di dunia.

BYD optimistis mampu mengimplementasikan strategi ini karena teknologi BYD telah disematkan di berbagai transportasi umum di berbagai negara. Di Indonesia keberadaan BYD sudah dimulai dengan kendaraan umum berbasis EV yang digunakan untuk armada Transjakarta dan unit taksi.

Di Singapura, teknologi BYD sudah terpasang di bus, mobil penumpang, taksi dan truk Singapura. Sementara 80 persen bus elektrik di Inggris, sudah menggunakan teknologi BYD. Di Amerika Serikat, BYD juga sudah menyematkan teknologi yang sama pada bus elektrik tronton, dan truk.

Pada strategi yang kedua, rantai industri menyeluruh atau full chain industry memegang peran penting terhadap keberhasilan BYD saat ini. BYD merakit hampir seluruh komponen EV termasuk baterai dan BMS (battery management system) secara mandiri, sehingga membuat BYD mempunyai kuasa penuh untuk mengelola produksi di bagian manufaktur.

Selain itu, BYD bisa dengan cepat mengirim kendaraan kepada pelanggan dan mengubah kendaraan EV secara cepat, sehingga menjadikan BYD mampu memproduksi dengan masif.

"Untuk mencapai green transportation energy, kami harus berkolaborasi dengan banyak pihak, karena kita tidak bisa bertarung sendiri," kata Jacob.

"Kami berharap, di masa depan akan lebih banyak kolaborasi yang dapat dilakukan BYD dengan para pelaku industri, terutama dalam hal energy intelligence dan teknologi masa depan," pungkasnya.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya