Nissan Akan Banjiri Jalanan dengan 30 Model Baru pada 2026 dan 34 Mobil Listrik pada 2030

30 model baru Nissan pada 2026 ini merupakan bagian dari rencana transisi mobil listrik dan rencana bisnis besar "The Arc" milik Nissan

oleh Khizbulloh Huda diperbarui 26 Mar 2024, 20:15 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2024, 20:15 WIB
Rencana bisnis The Arc milik Nissan untuk tahun 2024-2026
Rencana bisnis The Arc milik Nissan untuk tahun 2024-2026. (Nissan)

Liputan6.com, Yokohama, Jepang - Nissan mengumumkan rencana ambisius untuk meluncurkan 30 model mobil baru di pasar global pada tahun 2026, di mana 16 di antaranya akan menggunakan powertrain listrik. CEO Makoto Uchida mengungkapkan rencana ini saat melalui presentasi roadmap jangka menengah baru Nissan pada Senin (25/3/2024).

Selain mencakup rencana jangka menengah yang melibatkan 30 kendaraan, rencana baru ini juga mencakup visi jangka panjang Nissan hingga akhir dekade pada 2030, yang membeberkan akan meliputi produksi 34 kendaraan listrik baru.

Rencana percepatan transisi ke mobil listrik ini pertama-tama akan dilakukan Nissan dengan memastikan pertumbuhan volume melalui strategi regional yang disesuaikan berdasar beragam kebutuhan pelanggan di pasar yang laju elektrifikasinya berbeda-beda.

Rinciannya termasuk peluncuran delapan model baru di Tiongkok yang semuanya adalah New Energy Vehicles (NEV), tujuh di AS dan Kanada, enam di Eropa, lima di Jepang, lima SUV di Timur Tengah, tiga di India, dua SUV dan sebuah mobil compact dengan mesin pembakaran internal di Afrika, serta sebuah crossover kompak listrik dan pikap di Oseania.

Berdasarkan pembagian wilayah regional yang disesuaikan oleh Nissan, Jepang adalah wilayah dengan tingkat elektrifikasi tertinggi pada tahun 2026, di mana 70 persen dari produknya akan berupa kendaraan hybrid dan listrik.

Meskipun demikian, detail lebih lanjut tentang model-model yang akan tersedia di setiap wilayah masih belum diungkapkan.

Ketika peluncuran ini benar-benar selesai di akhir dekade, Nissan berencana untuk memperbarui 60 persen dari jajaran mesin pembakaran internalnya menjadi kendaraan listrik pada akhir dekade, namun pada tahun 2026, targetnya diproyeksikan mencapai 40 persen.

 

 

Kerja Sama Strategis Untuk Mewujudkan Kendaraan Listrik Terjangkau

Dalam hal elektrifikasi, Nissan menginginkan kendaraan listrik miliknya kedepannya akan lebih terjangkau. Demi tujuan pengurangan biaya produksi dan peningkatan profitabilitas kendaraan listrik, Nissan merencanakan pengembangan melalui kerja sama strategis perusahaannya.

Raksasa produsen otomotif Jepang ini berkomitmen untuk menerapkan teknik manufaktur modular serta siklus pengembangan yang lebih efisien dan hemat untuk mencapai target pengurangan biaya hingga 30 persen dibandingkan dengan model Nissan Ariya yang saat ini beredar di pasaran.

Kolaborasi dalam pengembangan kendaraan listrik juga mencakup integrasi powertrain, pemanfaatan sumber daya grup, dan inovasi dalam teknologi baterai.

Nissan akan terus memanfaatkan aliansi dengan Renault dan Mitsubishi Motors di berbagai wilayah termasuk Eropa, LATAM, ASEAN, dan India. Di Tiongkok, Nissan akan mengoptimalkan aset lokalnya untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan sekitarnya, sementara di Jepang dan AS, mereka melebarkan sayap untuk terbuka terhadap kemungkinan kemitraan baru.

Dalam hal pengembangan baterai, Nissan akan menggandeng mitra untuk memastikan kapasitas global mencapai 135 gigawatt jam.

Dengan strategi ini, Nissan memproyeksikan bahwa pada tahun 2030, kendaraan listrik akan mencapai tingkat harga yang setara dengan kendaraan bertenaga mesin pembakaran internal.

 

Rencana Besar The Arc

Secara keseluruhan, Nissan bertujuan untuk meningkatkan angka penjualan tahunan sebesar 1 juta unit pada tahun 2026 dibanding tahun 2023.

Tambahan satu juta ini didistribusikan menjadi 330.000 unit tambahan dari Amerika Utara, 200.000 unit dari Tiongkok, 90.000 unit dari Jepang, dan sekitar 300.000 lebih dari Afrika, Timur Tengah, Eropa, dan Oseania.

Pengumuman rencana bisnis baru Nissan ini merupakan bagian dari rencana bisnis "The Arc".

"Rencana Arc menunjukkan jalan kami menuju masa depan. Hal ini menggambarkan kemajuan berkelanjutan dan kemampuan kami untuk menavigasi kondisi pasar yang berubah. Rencana ini akan memungkinkan kami melangkah lebih jauh dan lebih cepat dalam mendorong nilai dan daya saing. Menghadapi volatilitas pasar yang ekstrim, Nissan mengambil tindakan tegas berdasarkan rencana baru untuk memastikan pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan," papar CEO Nissan, Makoto Uchida pada rilisan resminya.

"Nissan percaya memiliki apa yang diperlukan untuk melaksanakan rencana ini dengan baik, yang akan memberi kami landasan kokoh yang kami perlukan untuk menjembatani visi Nissan Ambition 2030 kami," tutup Uchida.

Nissan percaya rencana bisnis baru ini dapat membuka potensi pendapatan tambahan sebesar 2,5 triliun yen (Rp 260,9 triliun) pada akhir tahun 2030.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya