Liputan6.com, Jakarta - Dorongan elektrifikasi di Indonesia telah memikat PT Mobil Anak Bangsa (MAB), perusahaan manufaktur kendaraan listrik inisiasi Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, meluncurkan truk sampah bertenaga listrik di ajang pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 bertempat di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Inovasi solusi ramah lingkungan tersebut berwujud sasis model MGT-NF 8TÂ yang dirancang khusus oleh teknisi MAB untuk dilengkapi bodi truk sampah yang juga telah dirancang desainnya.
MGT-NF 8T setara dengan spesifikasi truk medium berbahan bakar solar, namun menjanjikan penghematan ongkos operasional jauh lebih murah.
Advertisement
"Rasionya mirip dengan kendaraan diesel, sehingga kita sudah pertimbangkan penghematannya kira-kira kalau kecepatan normal 50-60 itu konsumsi baterainya 0,85 kWh/km, jadi nggak sampai 1 kWh," ujar Bambang Tri Soepandji selaku Direktur Teknik MAB, Kamis (2/5/2024) dalam agenda pemaparan truk tersebut di PEVS 2024.
"Truk listrik ongkosnya jauh lebih murah, mungkin kira-kira sekitar Rp 1.000/kWh. Tadi saya sampaikan truk ini bisa 0,85 kWh/km, jadi kira-kira Rp 850/km," imbuhnya. Perbandingan tersebut dirinya jajarkan dengan ongkos Solar Dex dengan perkiraan kisaran harga Rp 16.000/km.
Sasis truk ini berdimensi panjang 6.120 mm dan lebar 2.100 mm dengan jarak sumbu roda 3.620 mm, serta pelek berukuran 16 inci yang dibalut ban bias.
Menurut Bambang, saat ini truk listrik yang masuk Indonesia banyak berasal dari China yang memiliki spesifikasi berbeda dengan truk-truk pada umumnya yang beredar, yang notabenenya didominasi produsen Jepang. Maka dari itu, MAB mendesain truk ini dengan standar dimensi dan sparepart truk medium produksi jenama asal Jepang demi memudahkan mencari sparepart.
Model truk sampah ini pun dikembangkan dan dirancang khusus untuk kondisi jalanan Indonesia yang tak seluruhnya rata, serta menyesuaikan regulasi maksimum muatan total 8 ton di Indonesia.
Spesifikasi Teknis MGT-NF 8T
Sebagai truk listrik bertenaga baterai, basis truk ini dirancang untuk memiliki berat bersih hampir 4 ton, yang jika meninggalkan kepalanya dan sasis akan menyisakan berat 3,15 sampai 3,5 ton, jauh melebihi truk konvensional yang rata-rata bobotnya di bawah 3 ton untuk menangani beban yang lebih besar.
Untuk mempertahankan kapasitas angkut yang memadai, baterai yang dibenamkan disesuaikan agar lebih ringan, sementara tetap menawarkan kapasitas tinggi sebesar 162,28 kW/120 Ah. Kapasitas besar ini juga sanggup mengoperasikan motor hidrolik penggerak connector truk sampah atau penyapu jalan.
Selain itu, kapasitas tersebut juga dipertimbangkan untuk dapat menempuh jarak hingga 150 km dengan muatan, atau hingga 200 km dalam kondisi kosong, seperti diungkapkan Bambang.
Motor listrik bertenaga standar 100 kW (136 tenaga kuda) yang mampu mencapai puncak 160 kW (214,5 tenaga kuda) dan torsi maksimum 2.100 Nm ditempatkan di tengah untuk menggerakkan roda belakang langsung ke axle tanpa gearbox. Performa truk ini setara bahkan menyaingi truk-truk medium Jepang yang rata-rata bertenaga 136 tenaga kuda, meski ditenagai motor listrik.
Sistem pengisian daya dari sasis ini didukung port CCS2 sesuai standar yang digunakan SPKLU untuk memudahkan Dinas Kebersihan menggunakan truk ini. Sementara untuk mengisi baterainya sampai penuh, memakan waktu sekitar 3 jam.
Advertisement
Bisa Dipakai untuk Berbagai Tujuan
MGT-NF 8TÂ tetap dapat dipesan oleh industri-industri swasta maupun kalangan umum karena fleksibilitasnya dalam berbagai kebutuhan.
"Sebenarnya struktur kendaraan ini bisa dipakai untuk kondisi bak truk biasa, kemudian kebutuhan-kebutuhan lain (seperti) untuk angkutan sawit," Bambang menandaskan.
Jika dipakai untuk kebutuhan angkut dengan bak normal, truk dapat mengerahkan kemampuan daya jelajahnya secara maksimum mencapai hampir 200 km.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Advertisement