Subaru, Toyota dan Mazda Kembangkan Mesin Ramah Lingkungan Bersama

Subaru, Toyota, dan Mazda telah sepakat untuk bersinergi dalam pengembangan mesin pembakaran internal baru yang didekarbonisasi

oleh Khizbulloh Huda diperbarui 29 Mei 2024, 19:15 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2024, 19:15 WIB
Subaru, Toyota dan Mazda Kembangkan Mesin Ramah Lingkungan Bersama
CEO Subaru Atsushi Osaki, CTO Tetsuo Fujinuki, CEO Toyota Koji Sato, CTO Hiroki Nakajima, CEO Mazda Masahiro Moro, dan CTO Ichiro Hirose berdiri di belakang mesin yang dikembangkan bersama di acara konferensi pers di Tokyo, Selasa (28/5/2024). (Toyota)

Liputan6.com, Tokyo - Subaru, Toyota, dan Mazda telah sepakat untuk bersinergi dalam pengembangan mesin baru untuk kendaraan ramah lingkungan. Fokus utama proyek ini adalah menciptakan mesin pembakaran internal yang dapat diadaptasi untuk mengonsumsi berbagai bahan bakar netral karbon seperti bahan bakar sintetis, biofuel, dan hidrogen cair, dengan tujuan mendekarbonasi mesin tersebut.

Kolaborasi trio produsen mobil asal Jepang ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja mesin secara mandiri, tetapi juga untuk mengoptimalkan integrasinya dengan unit penggerak listrik, yang akan menjadikannya sebagai sebuah mesin hybrid.

"Mencapai masyarakat netral karbon adalah tantangan yang harus dilakukan oleh seluruh industri dan masyarakat Jepang secara keseluruhan. Selagi kami terus menyempurnakan teknologi elektrifikasi, kami juga akan menyempurnakan mesin yang berlawanan secara horizontal dengan tujuan menggunakan bahan bakar netral karbon di masa depan," ungkap Atsushi Osaki, CEO Subaru Corporation melalui keterangan resminya, Selasa (28/5/2024).

Mesin dari kolaborasi tiga jenama ini akan menghadirkan efisiensi ruang dan bobot yang lebih baik dengan desain yang lebih ringkas dan compact. Ukuran yang lebih kecil nantinya akan memungkinkan penurunan kap mesin yang dapat mendukung desain aerodinamis lebih baik sekaligus meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar.

Dua mesin menampangkan wujudnya sebagai perkenalan dalam acara bersama di Tokyo. Mesin itu adalah mesin 1,5 liter dan 2,0 liter yang masih terus dikembangkan.

Mesin 1,5 liter tersebut disebut akan mencapai pengurangan volume dan bobot sebesar 10 persen dibandingkan mesin 1,5 liter Toyota yang dibenamkan pada Yaris kompak.

Sedangkan mesin turbo 2.0 liternya juga memiliki keunggulan serupa dibanding mesin turbo 2,4 liter yang dibenamkan pada mobil sport Toyota.

Ketiga perusahaan belum memaparkan kapan pengembangan ini ditargetkan untuk selesai. Namun yang pasti, ketiganya akan meleburkan pengetahuan dan tujuan pengembangan untuk tidak hanya mewakili merek masing-masing, tetapi juga memenuhi preferensi unik konsumen ketiganya.

Melebur untuk Bangun Masa Depan Otomotif Jepang

"Mengingat kompatibilitas mesin rotari dengan elektrifikasi dan bahan bakar netral karbon, Mazda akan terus mengembangkan teknologi tersebut melalui kreasi bersama dan kompetisi untuk memastikannya dapat berkontribusi luas kepada masyarakat," ucap Masahiro Moro, CEO Mazda Motor Corporation.

"Untuk memberikan beragam pilihan kepada pelanggan kami guna mencapai netralitas karbon, kita perlu menghadapi tantangan dalam mengembangkan mesin yang selaras dengan lingkungan energi masa depan. Ketiga perusahaan yang memiliki aspirasi yang sama akan menyempurnakan teknologi mesin melalui persaingan yang bersahabat," kata Koji Sato, CEO Toyota Motor Corporation.

Meski ketiganya bersaing di arena produk dengan mesin dan mobil yang unik dari satu sama lain, ketiga perusahaan tersebut memiliki visi yang sama untuk mencapai netralitas karbon melalui pendekatan multi-jalur.

Bersama dengan mitra-mitra yang mempunyai keahlian dan minat yang selaras terhadap mesin, ketiganya akan bekerja untuk membangun bersama-sama masa depan industri otomotif Jepang di tengah tantangan baru yang akan datang.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya