Liputan6.com, Shanghai - April lalu, jenama asal Inggris, Jaguar Land Rover diisukan akan membangun mobil listrik di atas platform buatan jenama China, Chery. Isu ini berkembang menjadi benar karena akhirnya CEO Chery, Yin Tongyao mengonfirmasinya lewat sebuah wawancara.
Sebelumnya, Jaguar Land Rover telah mencatatkan 12 tahun kerja sama usaha patungan dengan Chery untuk penjualan dan produksi mereknya terkhusus pasar China.
Jenama Inggris yang sebenarnya kini telah diambil alih oleh Tata Motors dari India tersebut akhirnya menggandeng Chery untuk menyusul ketertinggalannya pada industri mobil energi baru (NEV).
Advertisement
Mengingat pasar China sebagai pasar mobil terbesar di dunia kini tengah menggemari mobil NEV, Jaguar Land Rover berniat membuatnya.
Dilansir dari CarNewsChina, melalui siaran pers model premiumnya, Luxeed, platform arsitektur modular M3X dan E0X akan mendukung model elektrifikasi PHEV dan BEV Jaguar Land Rover.
M3X adalah platform yang didedikasikan untuk kendaraan pembakaran internal (ICE) dan plug-in hybrid (PHEV). Platform ini memasangkan mesin peminum bensin dengan dua motor listrik melalui gearbox 3DHT165.
Pada awal kemunculannya, transmisi ini merupakan girboks pertama yang mengadopsi dua motor listrik dalam satu bodi.
DHT hybrid ini memiliki sembilan mode pengoperasian, 11 kombinasi gigi, dan jangkauan lebih dari 1000 km, dan efisiensi termal 44,5 persen. Platform M3X ini sebelumnya telah mendasari mobil Exeed RX PHEV, Chery Fulwin T9, dan lainnya.
Sementara arsitektur modular kedua, E0X adalah platform yang cocok untuk mobil listrik baterai (BEV) dan mobil listrik range extender (EREV) yang dikembangkan bersama oleh Chery dan Huawei.
Sasis ini dapat memanfaatkan sistem tegangan tinggi 800V, konsumsi energi 12 kWh/100 km, suspensi udara, dan dapat difungsikan untuk teknologi mengemudi otonom canggih. Basis ini telah menopang empat kendaraan Exlantix ES , Exlantix ET, Luxeed S7, dan Luxeed R7.
Jaguar Land Rover Akan Bertransformasi Jadi Produsen Mobil Listrik
Jaguar Land Rover, yang dimiliki oleh Tata Motors India, memiliki usaha patungan dengan Chery di China, yang berbagi masing-masing 50 persen saham.
April lalu, Jaguar Land Rover mengumumkan akan mengganti namanya menjadi JLR dan dipecah menjadi empat merek terpisah, yakni Range Rover, Discovery, Defender, dan Jaguar. Kesemuanya diproyeksikan akan berfokus pada kendaraan listrik.
Perusahaan juga mengatakan akan menginvestasikan £15 miliar atau sekitar Rp 257,3 triliun selama lima tahun ke depan.
Dana tersebut mayoritas akan dihabiskan untuk peningkatan pabrik demi bertranformasi menjadi merek listrik murni pada tahun 2030.
Advertisement